kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Edhy: Lobster di Indonesia bisa bertelur hingga 27 miliar


Rabu, 15 Juli 2020 / 12:59 WIB
Menteri Edhy: Lobster di Indonesia bisa bertelur hingga 27 miliar
ILUSTRASI. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengklaim, lobster di Indonesia bisa bertelur mencapai 27 miliar benih lobster. Dengan asumsi satu ekor lobster mampu bertelur hingga 500.000 benih. 

Edhy menuturkan, berdasarkan penelitian di Australia, satu ekor lobster bisa bertelur hingga 1 juta benih. "Profesor ahli sudah hitung satu lobster 1 juta. Bisa bertelur sampai 4 kali karena musim panasnya 4 bulan. Artinya di Indonesia bisa bertelur sepanjang tahun," kata Edhy dalam diskusi daring, Rabu (15/7). 

Edhy menyebut, potensi ini perlu dimanfaatkan, lantaran angka hidup benih lobster di alam hanya 0,02%. Artinya setiap 20.000 ekor benih, hanya 1 benih yang bisa mencapai ukuran dewasa. 

Baca Juga: Edhy Prabowo pilih hibahkan kapal asing yang ditangkap ke lembaga pendidikan

Sedangkan jika dibudidaya, angka hidup lobster bisa mencapai 30%-70% tergantung mekanisme budidayanya. Di keramba jaring apung (KJA) rata-rata hidup lobster mencapai 30%. 

Persentase akan lebih tinggi mencapai 80% bila keramba ditaruh lebih dalam di dasar laut. "Sekarang pilihannya apakah kami paksa dengan alam atau kembali kepada cara pemikiran kita untuk menghasilkan lebih besar? Kita sudah banyak pengalaman membudidayakan ikan-ikan agar hasilnya lebih banyak," tutur Edhy. 

Untuk mencegah benur punah, Edhy mewajibkan para eksportir untuk melepas 2% lobster dari hasil panennya. Dengan begitu, keberadaan benih lobster sudah 100 kali lebih banyak dibanding ditaruh di alam. 

"Ini salah satu contoh. Padahal masih banyak lagi. Ada kepiting lumpur, ada sidat. Kata kuncinya adalah komunikasi kami dengan pemerintah, antar lembaga, dan seluruh stakeholder," pungkas Edhy. 




TERBARU

[X]
×