kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Menlu akui posisi pejabat konjen Jeddah kosong


Selasa, 11 Juni 2013 / 14:01 WIB
Menlu akui posisi pejabat konjen Jeddah kosong
ILUSTRASI. Kurs Jual Beli Dolar AS Di BRI. KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengakui bahwa posisi Konsul Jenderal di Jeddah telah kosong selama beberapa bulan. Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
"Memang ada beberapa konsul jenderal yang kosong. Di Jeddah kosong karena sedang masa transisi," kata Marty.

Jumpa pers ini untuk memberikan keterangan terkait insiden pembakaran KJRI Jeddah oleh TKI yang mengurus perpanjangan izin tinggal.

Menurut informasi yang dapat dihimpun Kompas, posisi Konsul Jenderal Jeddah telah kosong selama enam bulan. Saat dikonfirmasi, Marty mengatakan akan mencari tahu lagi informasi tentang hal itu.

"Saya tidak tahu persis kosongnya berapa lama. Nanti akan saya lihat lagi datanya," kata Marty.

Ia mengatakan, walaupun KJRI kosong, pihaknya telah mengantisipasi dengan menugaskan orang-orang dari KBRI dan KJRI sekitar Jeddah untuk bertanggung jawab. Selain itu, ada Wakil Konsul Jenderal Jeddah yang bertanggung jawab. 

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan pekerja Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, mengamuk di Konsulat Jenderal RI, Minggu (9/6/2013), waktu setempat. Mereka membakar beragam perkakas di pintu masuk Konsulat dan berusaha menerobos masuk untuk membakar gedung. Aksi tersebut dipicu kemarahan atas proses dokumen perjalanan.

Kru pertahanan sipil, polisi, pasukan khusus, dan ambulans Bulan Sabit Merah turun ke tempat kejadian untuk memulihkan ketertiban. Jalan menuju Konsulat ditutup.

Kerusuhan ini adalah buntut insiden pada Sabtu (8/6/2013). Saat itu para pekerja perempuan Indonesia "menyerbu" Konsulat untuk mendapatkan dokumen perjalanan. Satu orang perempuan TKI meninggal atas nama Marwah binti Hasan. (Edna C Pattisina/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×