kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.961   -146,45   -2,06%
  • KOMPAS100 1.039   -24,80   -2,33%
  • LQ45 816   -17,43   -2,09%
  • ISSI 212   -4,24   -1,96%
  • IDX30 417   -9,71   -2,28%
  • IDXHIDIV20 503   -10,10   -1,97%
  • IDX80 118   -2,73   -2,25%
  • IDXV30 125   -2,34   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,65   -1,87%

Menko Airlangga Sebut Masih Banyak UMKM yang Tak Mau Menerima Kredit Perbankan


Rabu, 28 Juni 2023 / 14:30 WIB
Menko Airlangga Sebut Masih Banyak UMKM yang Tak Mau Menerima Kredit Perbankan
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan saat kegiatan ?Social Space Sewindu PSN? di Jakarta, Senin (8/5/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID  JAKARTA. Selama satu dekade, realiasasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru mencapai Rp 1.200 triliun masih stagnan di angka sekitar 20% dari total kredit nasional yaitu Rp 6.000 triliun. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu penyebab minimnya realisasi KUR karena banyak UMKM yang tidak mau menerima kredit dari perbankan. 

"Saat saya kunjungan ke pasar basah, ada beberapa pedagang yang tidak mau mendapatkan kredit. Karena merasa bisnis jalan dan tidak perlu kredit. Ada juga yang tidak mau kredit karena mereka takut berutang," kata Airlangga pada media saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (27/6). 

Padahal menurut Airlngga, KUR ini merupakan bantuan dari pemerintah agar UMKM bisa naik kelas dengan suntikan pembiayaan yang minim risiko. 

Baca Juga: Upaya Lembaga Keuangan dan BP Tapera Bantu Millenial Bisa Segera Punya Hunian

Oleh karena itu, ia meminta perbankan untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat. Agar lebih banyak pelaku UMKM yang mau mengambil kredit perbankan utamanya KUR. 

Terlebih, menurutnya pada pasar basah memiliki potensi besar untuk menjadi sasaran kredit perbankan karena banyak UMKM yang memiliki bisnis dengan omset besar namun belum mengakses kredit perbankan. 

"Ini perlu kita sampaikan dan literasi harus terus dilakukan dengan masing-masing. Di harapkan nanti bank bisa masuk ke daerah-daerah utamanya di pasar basah," jelas Airlangga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×