CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Menko Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Akhir 2022 Bisa Tembus 5,2%


Selasa, 11 Oktober 2022 / 16:43 WIB
Menko Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Akhir 2022 Bisa Tembus 5,2%
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan, Jakarta (3/10/2022).


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi global yang masih tidak menentu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di sisa kuartal tahun ini masih bisa mencapai di atas 5%. Bahkan dirinya pede pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV tahun ini berada pada kisaran 5,2% secara tahunan alias year on year (YoY).

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5% dan di kuartal III dan kuartal IV angka 5,2% bisa dicapai," ujar Airlangga di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10).

Optimisme tersebut bercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 yang mencapai 5,44% YoY dan komponen-komponen pendukung pertumbuhan ekonomi yang berhasil menunjukkan kinerja positif.

Ia menyampaikan, berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga berhasil tumbuh 5,5% YoY serta Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 3,07% yoy. Sementara itu, komponen dari lapangan usaha seperti sektor transportasi meningkat 21,27% YoY.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut 6 Bulan ke Depan Sepertiga Dunia Akan Mengalami Tekanan Ekonomi

Dari sektor riil, Airlangga menyampaikan bahwa neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan masih tumbuh positif. Indeks keyakinan konsumen juga tercatat di atas 100 dan cadangan devisa masih berada pada kisaran US$ 130 miliar.

"Ini membuktikan bahwa tingkat resiliensi Indonesia tinggi," katanya.

Sementara dari sisi sektor keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu tumbuh di atas 6% meskipun nilai tukar Rupiah terdepresiasi sebesar 6,5%. Meski begitu, banyak negara yang mengalami penurunan lebih dalam jika dibandingkan dengan Indonesia, sebut saja Inggris yang terdepresiasi 20%.

"Beberapa lembaga S&P kemudian juga JCI melihat ekonomi Indonesia relatif stabil di tengah banyak negara rating-nya turun. Ini sekali lagi menunjukkan fundamental ekonomi kuat dan dari keuangan, utang, fiskal dan moneter cukup prudent," tutur Airlangga.

Dengan pencapaian tersebut, Airlangga masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga di rentang 5,2% YoY dan di tahun depan berada pada kisaran 4,8% hingga 5,3% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×