kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Menkeu tak khawatir resesi Jepang


Senin, 17 November 2014 / 18:59 WIB
Menkeu tak khawatir resesi Jepang
ILUSTRASI. 6 Manfaat Menjadi Vegetarian bagi Kesehatan.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku tidak khawatir dengan resesi ekonomi yang tengah terjadi di Jepang. Bambang menilai kebijakan yang akan dilakukan oleh Jepang dipastikan tidak bakal mempengaruhi investasinya di Indonesia.

Seperti diberitakan, menurut badan pusat statistik Jepang produk domestik bruto mereka turun 1,6% pada tiga bulan terakhir. Namun, menurut Bambang kebijakan yang dilakukan Jepang masih mendukung untuk tetap berinvestasi di Indonesia.

"Saya masih melihat, Jepang masih melakukan kebijakan moneter longgar, paling tidak prospek bagus bagi investasi Indonesia," ujar Bambang, Senin (17/11) di Istana Negara, Jakarta.

Memang, Bambang juga meyakini akan ada pengaruhnya terhadap ekspor Indonesia. Namun pengaruhnya tidak akan terlalu signifikan, karena ekspor Indonesia ke Jepang kebanyakan berupa ekspor energi, yang hanya dipengaruhi oleh harga. Sementara untuk permintaannya masih akan tetap tinggi.

Berbeda halnya jika, ekspor Indonesia ke Jepang didominasi oleh sektor manufaktur. Jadi jika dikalkulasi antara investasi dan ekspor, masih lebih besar potensi investasi yang masuk ketimbang penurunan ekspor Indonesia.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan masih dalam kisaran 5,1%-5,5%. Sedangkan untuk tahun 2015 diperkirakan bisa mencapai sesuai target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2015 5,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×