Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pemerintah meyakini, pemberian bantuan pembiayaan ultra mikro (UMI) yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 1,5 triliun di tahun ini akan melengkapi bantuan pemerintah lainnya untuk masyarakat kelas bawah. Oleh karena itu, adanya program itu diharapkan bisa mendorong daya beli masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemberian bantuan pembiayaan ultra mikro menjangkau masyarakat kelas bawah yang selama ini sulit mengakses permodalan dari perbankan. Sebab, mereka terbentur oleh persyaratan, khususnya agunan.
Oleh karena itu, "untuk usaha mikro, KUR (Kredit Usaha Rakyat), dengan anggaran yang masuk dan langsung diterima rakyat termasuk PKH (Program Keluarga Harapan), bisa menambah daya beli masyarakat, terutama yang dikelompok bawah," kata Sri Mulyani di Desa Pasir Angin, Megamendung, Bogor, Senin (14/8).
Menurutnya, kelompok masyarakat menengah ke bawah memiliki peranan penting terhadap konsumsi rumah tangga secara keseluruhan. Apalagi, komponen konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB).
"Karena tentu saja daya beli penting, akses penting, ketimpangan perlu dikurangi, sehingga kelompok bawah bisa mendapatkan tambahan manfaat dari APBN kita," tambahnya.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, pemberian program UMI ini diharapkan bisa membantu masyarakat dalam menjalankan usahanya. Jika berhasil, maka program ini bisa mengatasi pengangguran.
"Ini akses bisa semua, bisa satu keluarga mengajukan dan harapannya bisa jadi home industry," kata Mardiasmo.
Tak hanya itu, program ini juga diharapkan mampu menurunkan tingkat ketimpangan. "Mereka dapat income karena bisa berusaha sendiri. Jadi mereka punya ability to pay, ability to consume. Itu yang diharapkan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News