kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Menkes: 74% Kasus Sedang dan Berat Covid-19 karena Belum Dapatkan Booster


Kamis, 24 November 2022 / 11:04 WIB
Menkes: 74% Kasus Sedang dan Berat Covid-19 karena Belum Dapatkan Booster
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan (Menkes) menekankan pentingnya vaksinasi penguat atau booster, terutama saat kasus mengalami kenaikan.

Pasalnya 74% pasien Covid-19 yang ada di Rumah Sakit dan mengalami gejala sedang hingga berat belum mendapatkan vaksinasi booster.

"Yang masuk RS dan kasusnya sedang berat itu 74% belum di booster. Jadi yang masuk RS dan kondisinya sedang atau berat 74% belum di booster. Untuk kasus yang meninggal, dalam gelombang terakhir ini 84% belum di booster," kata Budi kepada wartawan di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (24/11).

Baca Juga: Pakai Vaksin Indovac, Jokowi Disuntik Booster kedua

Oleh sebab itu, Budi meminta masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi booster. Dimana saat ini cakupan booster baru 66 juta dari 234 juta sasaran yang ditargetkan.

"Cepat dibooster, khususnya untuk nakes dan lansia di atas 60 tahun segera lakukan booster kedua. Dan jangan lupa boosternya pakai Indovac karena itu sudah terbukti ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," imbuh Budi.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya terus mengupayakan kemandirian baik pangan, energi, dan kesehatan. Dan dengan penyuntikan vaksin Indovac sebagai booster hari ini menjadi contoh Kementerian BUMN terus menjaga kemandirian kesehatan.

"Salah satunya yang hari ini kita saksikan, kita sudah bisa memproduksi vaksin covid buatan Indonesia. Kami terus bersama kemenkes mencoba menanggulangi jenis-jenis penyakit lainnya yang membutuhkan vaksin. Karena itu kita terus akan mengembangkan teknologi vaksin yang ada di Kementerian BUMN khususnya yang hari ini dipimpin Bio Farma," kata Erick.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 23 November: Tambah 7.221 Kasus Baru, Meninggal 51

Sebagai informasi, pagi tadi di Halaman Istana Kepresidenan Bogor, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan booster penguat atau dosis tambahan vaksinasi Covid-19. Adapun jenis vaksin yang didapatkan Jokowi yakni vaksin dalam negeri Indovac.

Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 secara lengkap dengan ditambah dosis tambahan atau booster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×