kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengingat-ingat apa yang pernah diucapkan Akil


Sabtu, 05 Oktober 2013 / 12:30 WIB
Mengingat-ingat apa yang pernah diucapkan Akil
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan secara virtual saat pembukaan seminar internasional dalam rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia.


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  'Hanya satu kata. Lawan!!! Itu adalah status Blackberry Messenger Ketua Mahkamah Akil Mochtar suatu pagi belum lama ini. Akil pun mengganti 'display picture' dengan senjata dayak.

Seorang wartawan tiba-tiba menyeletuk di grup chat wartawan MK yang di dalamnya Akil juga masuk sebagai anggota.

"Status Pak Akil ngeri," kata seorang wartawan dari sebuah media nasional. Celutukan itu kemudian langsung disambar anggota grup lainnya menanyakan maksud status Akil.

Akil pun muncul memberikan jawaban. Rupanya, Akil memang geram mengenai dua media yang memuat berita tentang Pilkada Banyuasin. Akil bahkan menyebut dua media tersebut berkonspirasi.

Dalam berita tersebut, Akil diberitakan mengirimkan surat ke menteri dalam negeri untuk menunda pengangkatan bupati dan wakil bupati Banyuasin terpilih yakni Yan Anton Ferdian dan Suman Asra Supriono.

"Yang penting saya tidak menerima duit. Potong leher saya," kata Akil saat itu.

Suasana menjadi tegang, pembicaraan dialihkan.

Belakangan, berita tersebut ternyata hanya terbit di media satu media saja. Namun, paskapenangkapan tersebut, banyak media kemudian mengangkatnya.

Dalam berbagai kesempatan, Akil memang terlihat blak-blakan soal penegakan hukum untuk pelaku tindak pidana korupsi. Sebut saja mengenai hukum potong jari, gantung di tiang MK, dan sebagainya.

Rabu (2/10/2013) malam, Akil ditangkap KPK. Sejak diperiksa hingga ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan suap sengketa Pemilukada Gunungmas Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Akil tetap menolak disebut menerima suap.

Saat meninggalkan KPK menuju rumah tahanan KPK, kepada wartawan, Akil mengaku tidak mengenal orang yang tiba di rumahnya membawa uang dalam pecahan dollar Singapura.

Dengan cara apakah Akil melawan semua tuduhan kepadanya? Sangat menarik menunggu reaksi Akil. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×