kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengejar mimpi memiliki kota smart city


Senin, 09 Desember 2013 / 05:29 WIB
Mengejar mimpi memiliki kota smart city
ILUSTRASI. Promo Dunkin 20-24 Juli 2022 hadir 12 Donut Classics dengan harga spesial


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah berharap seluruh Walikota di Indonesia mengarahkan rencana pembangunan kota yang dipimpinnya menjadi kawasan smart city.

Tujuannya adalah, agar wilayah itu bisa meminimalisir penggunaan energi serta dampak lingkungan serta meningkatkan daya saing wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Hermanto Dardak di Jakarta, akhir pekan lalu.

"Smart City itu intinya, mencoba membangun dengan penggunaan energi dan air yang minim, serta memperhatikan dampak lingkungan," kata Hermant.

Hermanto memberi contoh, salah satu faktor penting sebuah kota menjadi smart city adalah, adanya transportasi yang terintegrasi serta kemudahan menjangkau internet di wilayah publik.

Untuk itu, Kementerian PU saat ini sudah mempunyai daftar 110 kota hijau atau green city di Indonesia yang potensial dikembangkan menjadi smart city.

Hermanto melanjutkan, pada Agustus 2014 lalu, Indonesia menjadi tuan rumah World Conference Eastern Region mengenai smart cities and resilent cities. Hal ini akan dijadikan momentum untuk mendorong kota-kota di Indonesia berbenah jadi smart city.

Ia menyebut Jakarta yang masih terus berupaya untuk menjadi smart city dengan membangun wifi dan hotspot di banyak lokasi, sehingga bisa meningkatkan daya saing Jakarta dimata dunia.

"Ini jadi tantangan karena pemakaian wifi Indonesia cuma 4%, sedangkan kota-kota lain bisa capai 30%," ujar Hermanto.

Hermanto mengatakan dari 110 kota yang difasilitasi untuk menjadi green city saat ini, kota seperti Jakarta, Bogor, dan Bandung sangat potensial untuk dikembangkan jadi Smart City.

Ia bilang, dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), setidaknya sudah bisa mengangkat pembangunan diberbagai kota, untuk itu Walikota yang memimpin kota-kota tersebut harus berpikir progresif terhadap pembangunan kotanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×