Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, akan mengupayakan korban insiden penyerangan dan bom di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/1), mendapat pembiayaan penuh dari negara.
Pembiayaan ini berlaku bagi korban, baik yang berasal dari unsur polisi maupun sipil.
"Kami meminta Presiden dan Kapolri agar para korban dibiayai penuh," kata Tjahjo, saat mengunjungi korban bom Sarinah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis.
Korban yang menjalani perawatan di RSCM yang terkait peristiwa itu ada empat orang. Mereka terdiri atas seorang polisi dan tiga warga sipil.
Direktur Utama RSCM Heriawan Soejono mengatakan, tidak dapat menjelaskan kondisi korban secara rinci. Salah satu alasannya belum mendapat izin dari pihak keluarga korban.
RSCM, kata dia, telah menyiapkan berbagai hal terkait kelengkapan medis untuk menangani para korban insiden di kawasan Sarinah.
Diberitakan, aksi peledakan bom dan penembakan terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Polisi menduga pelaku teror peristiwa ledakan dan baku tembak itu memiliki kerterikatan dengan kelompok bersenjata ISIS.
"Dugaan kuat kami, ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua," kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan.
Sejauh ini, polisi mencatat 26 orang menjadi korban, terdiri atas korban meninggal dan luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News