Reporter: Abdul Basith | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mulai menjajaki kerja sama dengan Aljazair saat kunjungan misi dagang Indonesia.
"Lewat kunjungan ini, kami berharap dapat berdiskusi secara langsung mengenai berbagai peluang kerja sama ekonomi yang lebih dalam," ujar Enggar dalam siaran pers, Rabu (21/11).
Enggar bilang kerja sama bertujuan untuk mengurangi berbagai hambatan. Selain itubkerja sama juga akan mendorong ekspor produk Indonesia, khususnya ke pasar Afrika.
Kerja sama yang akan dijajaki akan berupa Preferensial Trade Agreement (PTA) antara Indonesia-Aljazair. Pasar Afrika mulai serius digarap oleh Indonesia sebagai pasar non tradisional. "Kerja sama perdagangan dengan pasar non tradisional seperti Aljazair ini perlu didorong," terang Enggar.
Afrika dinilia memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan oleh Indonesia. Selain Aljazair, Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama PTA dengan beberapa negara Afrika seperti Mozambik dan Tunisia.
Asal tahu saja pada periode Januari hingga September 2018 Indonesia mengelami defisit neraca dagang keseluruhan dengan Aljazair sebesar US$ 131,4 juta. Angka tersebut naik jauh dibandingkan periode yang sama tahun 2017 dimana defisit yang dialami Indonesia sebesar US$ 40,55 juta.
Penyumbang defisit terbesar Indonesia berada pada sektor minyak dan gas (Migas) sebesar US$ 282,14 juta. Sementara untuk sektor non Migas, Indonesia surplus US$ 150,74 juta.
Produk ekspor terbesar Indonesia ke Aljazair di antaranya minyak kelapa sawit, minyak nabati, kopi, ikan, kayu papan, pendingin, dan benang. Sementara beberapa produk impor Indonesia dari Aljazair terbesar yaitu minyak bumi, amonia, buah, papan kayu, kacang-kacangan, mesin cetak, suku cadang elektronik, dan mesin-mesin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News