Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mendorong penguatan kerjasama Indonesia dan Filipina dalam bidang perdagangan digital.
Peluang ekonomi digital harus dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat melalui perdagangan adil sehingga dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi berbagai pihak, khususnya di masa pandemi Covid-19.
Lutfi menilai ekonomi digital merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Untuk itu, setiap negara harus mampu memanfaatkan peluang ini dan memastikan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pendapatan domestik bruto Indonesia diprediksi akan meningkat tiga kali lipat di akhir 2030. Peningkatan tersebut dari US$ 1,1 triliun menjadi US$ 2,8 triliun. Lutfi juga mengatakan pandemi Covid-19 membawa keuntungan bagi dunia perdagangan digital.
Baca Juga: Mendag optimistis kinerja ekspor Indonesia akan semakin menjanjikan, ini alasannya
“Ekonomi digital akan tumbuh secara signifikan, dari sekitar US$ 40 miliar menjadi US$ 323 miliar,” ujar Mendag Lutfi dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/7).
Untuk itu, Indonesia perlu optimis melakukan perdagangan daring dengan Filipina mengingat saat ini neraca perdagangan naik signifikan. Pada periode Januari sampai Mei 2021, total perdagangan Indonesia dan Filipina tercatat sebesar US$ 3,66 miliar naik 52,50% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 2,44 miliar.
Pada periode tersebut, total ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 3,15 miliar sedangkan total impor Indonesia dari Filipina tercatat sebesar US$ 510 juta, sehingga Indonesia surplus US$ 2,64 miliar.
Sementara itu pada 2020, total perdagangan Indonesia tercatat US$ 6,49 miliar dengan ekspor Indonesia ke Filipina sebesar US$ 5,90 miliar dan impor Indonesia dari Filipina sebesar US$ 592 juta sehingga Indonesia surplus sebesar US$ 5,31 miliar.
“Komoditas ekspor utama Indonesia ke Filipina adalah kendaraan bermotor, batubara, kopi instan, dan minyak kelapa sawit. Sebaliknya, produk impor Indonesia dari Filipina adalah tembaga dimurnikan, polimer dari propilena, bagian dan aksesoris kendaraan bermotor, mesin cetak, serta ketel uap air,” pungkas Lutfi.
Selanjutnya: Mendag: Impor barang modal Juni 2021 naik signifikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News