Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Penilaian Indonesia oleh Standard and Poor's (S & P) dari BB+ outlook positif ke BB+ outlook stabil mempengaruhi perilaku pasar. Lantas, apa sikap Bank Indonesia selaku bank sentral melihat penurunan outlook ini?
Nah, Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan, pasar sempat kaget ketika menyaksikan pengumuman S & P tersebut. Namun begitu, kini Perry mengklaim pasar sudah kembali stabil. "Ini tentu saja tak terlepas dari upaya BI untuk tetap menstabilkan pasar," jelas Pery, Jumat, (3/5).
Menurut Perry, BI terus melakukan intervensi valuta asing (valas). Bahkan, BI juga sudah memberi sinyal melakukan langkah standarisasi nilai tukar sesuai fundamental. Dikatakannya, kuotasi di pasar saat ini sudah bergerak relatif bagus.
Oleh maka itu, BI masih yakin kinerja perekonomian Indonesia masih tetap kuat. Ini terkait kebijakan makro prudensial dan sisi kondisi fundamental ekonomi yang lain, termasuk manajemen fiskal manajemen yang masih positif.
Namun begitu, BI telah merevisi ke bawah pertumbuhan Indonesia sekitar 0,1% di tahun ini dari kisaran 6,3-6,7% menjadi 6,2-6,6%. Walau diturunkan, namun Perry menilai akan ada dampak Pemilu 2014 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam hitungannya, Pemilu bisa menambah 0,13% pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 dan 0,19% pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News