Reporter: Agus Triyono | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - Untuk memperkuat koperasi tani, pemerintah akan memperbaiki pola pengelolaan koperasi tersebut. Caranya adalah dengan mengadopsi konsep pengelolaan koperasi dari PT Badan Usaha Milik Rakyat Pangan Terhubung di Sukabumi.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, bilang penguatan koperasi tersebut akan dilakukan dengan mengumpulkan kelompok tani dalam satu korporasi koperasi tani. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penguatan tersebut akan dilakukan di titik penghasil padi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
"Jadi nanti petani punya saham dan terlibat dalam produksi, pemaketan hasil produksi sampai distribusi," katanya di Komplek Istana Negara, Senin (4/9).
Dengan konsep ini ia klaim petani akan mendapatkan banyak keuntungan. Pertama, gampang mendapatkan akses permodalan dari bank karena struktur organisasi lebih tertata. Kedua, petani bisa mendapatkan keuntungan lebih besar karena memegang kendali atas produksi pertanian sampai penjualannya.
Dengan keuntungan tersebut, dia berharap kesejahteraan petani semakin membaik. Presiden Jokowi bilang untuk menjalankan konsep tersebut dana yang diperlukan untuk pengembangan koperasi dengan kepemilikan lahan petani seluas 1.000 hektare dibutuhkan dana sebesar Rp 48 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News