Reporter: Yohan Rubiyantoro |
JAKARTA. PDI Perjuangan menegaskan tetap mengusung Megawati Soekarno Putri sebagai calon presiden 2009. Hal tersebut disampaikan terkait munculnya rumor yang menyebutkan PDI P urung mencapreskan Mega dan berencana mengusung Puan Maharani sebagai cawapres SBY.
"Kami tetap mencalonkan Ibu Mega sebagai capres, tidak ada opsi lain," tegas Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dalam keterangan pers usai rapat di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Kamis (7/5).
Sementara untuk cawapres Mega, PDI P masih menunggu hasil rekapitulasi akhir penghitungan suara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 9 Mei. "Setelah itu, barulah PDI P akan mengumumkan siapa cawapres yang akan mendampingi Ibu Mega," kata Pram.
Terkait kabar bahwa PDI P akan berkoalisi dengan Gerinda dan mengusung Mega-Prabowo sebagai capres-cawapres, Pram enggan berkomentar. Ia hanya menyebutkan, PDI P tidak hanya menjalin komunikasi politik dengan Gerindra, namun juga dengan partai lain. Tetapi seorang pengurus PDI P yang mengikuti rapat menyebutkan, rencana duet Mega-Prabowo masih deadlock. "Sampai sekarang Prabowo masih ngotot menjadi capres," ucapnya.
Pramono juga enggan mengungkapkan motif kedatangan Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa ke rumah Megawati Soekarnoputri pada Rabu malam. Muncul dugaan SBY mengutus Hatta untuk berkoalisi dan menawarkan posisi cawapres bagi kader PDI P. "Pertemuannya hanya membicarakan status rumah dinas ini," imbuh Pram.
Berbeda dari biasanya, dalam jumpa pers usai rapat itu, DPP PDIP mulai menampilkan Puan Maharani di deretan terdepan jajaran pengurus DPP yang menyampaikan jumpa pers. Sementara Megawati dan Taufiq Kiemas, justru tidak tampil dalam jumpa pers.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
