kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.307   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.196   -3,21   -0,04%
  • KOMPAS100 1.049   -2,65   -0,25%
  • LQ45 815   -2,69   -0,33%
  • ISSI 227   0,64   0,28%
  • IDX30 427   -1,40   -0,33%
  • IDXHIDIV20 507   -1,27   -0,25%
  • IDX80 118   -0,31   -0,27%
  • IDXV30 120   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 139   -0,61   -0,44%

Megawati kritik pemerintah karena utang kian menumpuk


Kamis, 13 Oktober 2011 / 12:49 WIB
Megawati kritik pemerintah karena utang kian menumpuk
ILUSTRASI. Kurs pajak hari ini 2-8 Desember 2020, rupiah melemah atas mayoritas mata uang. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can


JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mempersoalkan kebijakan ekonomi pemerintah. Dia mengkritik pemerintah karena utang kian menumpuk.

"Kalau kita semua ingat itu, pas zaman saya utang kayaknya cuma Rp 340 triliun. Bandingkan sekarang, Rp 1.400 triliun, wah kan!" tutur mantan presiden ini dalam seminar Krisis Keuangan dan Pangan, di Gedung DPR, Kamis (13/10).

Megawati mengatakan, utang yang besar akan menyedot anggaran. Sebab, dia mengatakan, anggaran akan habis untuk mencicil utang. Selain itu, dia mengatakan, utang juga membuat beban anggaran makin berat lantaran bunganya.

Mega juga tak puas dengan kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia menilai, pemerintah saat ini lebih senang mengimpor sehingga membuat fundamental ekonomi menjadi rapuh.

"Ada yang pernah bertanya pada saya, kita ini sudah merdeka atau belum? Kalau sudah merdeka kok kedelai saja mahal banget.
Kesimpulannya kita kurang kedelai, eh bukan menggenjot produksi dalam negeri, malah impor," tandasnya.

Selain itu Megawati mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah daerah yang cenderung membebek pemerintah pusat dan tidak menggali potensi lokal yang lain yang tersedia. Dia mencontohkan, ketika sektor pertambangan tengah menggeliat, semua melakukan eksplorasi tambang. "Kalau nanti tambang itu habis bagaimana cucu dan keturunan kita," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×