kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mega menjawab ketus soal balas budi Monorel


Senin, 21 Oktober 2013 / 11:35 WIB
Mega menjawab ketus soal balas budi Monorel
ILUSTRASI. PT Avia Avian (Avian Brands). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ada penilaian bahwa proyek monorel dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo karena untuk membalas budi kepada Megawati Soekarnoputri. Saat dimintai tanggapannya, Mega malah menjawab dengan ketus.

"Di politik, enggak ada yang namanya balas budi," kata Mega sambil menunjuk wajah wartawan yang menanyakan hal tersebut.

Hal itu dikatakan Mega saat ditemui di kediamannya, Jalan Teuku Umar Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2013) pagi.

Wartawan kemudian menjelaskan bahwa anggapan politik balas budi muncul lantaran Mega-lah yang pertama meresmikan pembangunan monorel pada 2004 silam. Jokowi, yang merupakan kader PDI Perjuangan, melanjutkan proyek monorel itu.

Mendengar penjelasan tersebut, Mega tidak menggubrisnya. Untuk kedua kali, Mega menegas kan, dunia politik, tidak ada namannya balas budi.

Wartawan pun balik bertanya. "Terus, yang ada apa dong, Bu?"

"Kamu sekolah di mana, kalau mikir itu pakai ini," jawab Mega sambil menyentuh kepala wartawan.

Meski jawaban tersebut dilontarkannya secara serius, aksi Mega mengundang tawa wartawan yang hadir. Tidak hanya itu, Gubernur DKI Joko Widodo dan anggota DPR Rieke Diah Pitaloka yang berada di lokasi itu juga hanya bisa tertawa.

Kelanjutan proyek monorel adalah balas budi Jokowi kepada Megawati dilontarkan pengamat transportasi Darmaningtyas. Ia menjelaskan, alasannya mengatakan hal tersebut karena Megawati adalah sosok yang mencanangkan pembangunan monorel.

"Monorel itu yang mencanangkan pembangunannya kan Megawati. Pak Jokowi jadi gubernur juga tak lepas dari Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDI-P. Itu dugaan dari analisis saya. Saat menghadiri peluncuran logo monorel, baru menemukan jawaban itu," kata Darmaningtyas.

Jokowi pun menampiknya. Ia tak habis pikir mengapa anggapan itu bisa muncul. Jangan sampai seluruh proyek Pemprov DKI nantinya, dinilai sebagai politik balas budi dirinya. (Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×