Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Setelah megaproyek transportasi massal berbasis rel, Mass Rapid Transit (MRT), mulai dikerjakan pada 10 Oktober 2013 lalu, pada 16 Oktober 2013 besok, giliran mega proyek Monorel akan mulai dibangun.
Direktur Teknis PT Jakarta Monorel Bovanantoo menjelaskan, rencananya PT JM akan melaksanakan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama, di Jalan Setiabudi Utara, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Insya Allah, besok groundbreaking di Jalan Setiabudi Utara, sebelah Tugu 66," kata Bovanantoo, kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Seremoni groundbreaking akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada pukul 09.00 WIB. Pengerjaan fisik yang akan dilakukan di Jalan Setiabudi Utara tersebut adalah pekerjaan pondasi untuk pear kolom lanjutan.
Selanjutnya akan dilakukan penanaman tiang baru yang akan diuji kekuatannya bersama-sama dengan tiang lama. PT JM akan melakukan pengujian tiang baru dan tiang lama karena keduanya memiliki perbedaan kriteria.
"Kami membutuhkan tiang baru yang banyak karena dari 11 kilometer jalur green line, per 24 meter akan ditanam tiang. Sedangkan tiang lama hanya dua persen saja," ujarnya.
Untuk membangun proyek monorel Jakarta, PT JM telah menggandeng kontraktor China, yakni China Communications Construction Company Ltd (CCCC). Selain itu, mereka juga sekaligus akan membangun pabrik perakitan dan stasiun monorel.
Dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan pembangunan jalur hijau. Konstruksi jalur itu menelan biaya senilai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15 triliun - Rp 16 triliun.
Seperti diketahui, PT JM akan menggunakan konsep yang telah dikaji sejak lima tahun lalu. Rute yang diajukan pada jalur green line adalah rute Semanggi - Casablanca - Kuningan - Sudirman - Karet - Semanggi.
Untuk mengantisipasi kemacetan sebagai dampak pembangunan mega proyek tersebut, kata Bovanantoo, PT JM sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dishub DKI, untuk mengantisipasi kemacetan. Kita lakukan pengerjaan fisik di malam hari," katanya.
(Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News