Reporter: Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan
Molornya penerapan teknologi identifikasi frekuensi radio (radio frequency identification/RFID) sebagai alat kendali penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, membuat pemerintah berencana menggunakan alat pembayaran elektronik atau non tunai.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menuturkan penggunaan transaksi non tunai dalam membeli BBM bersubsidi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah dikontrol.
Untuk itu, Kementerian ESDM akan memerintahkan PT Pertamina agar segera menerapkan transaksi non tunai dalam pembelian BBM bersubsidi di setiap SPBU miliknya. Setiap kendaraan yang ingin membeli BBM bersubsidi diwajibkan untuk menggunakan kartu yang di gesek dan langsung tercatat di Bank. "Kalau tidak mau menggunakan kartu ya silahkan beli Pertamax," ujarnya di Kementerian ESDM Selasa (24/9).
Sebagai tahap awal, ESDM akan menggandeng bank-bank BUMN seperti BNI, BRI, dan Bank Mandiri dalam menjalankan program ini. Selain bank BUMN tersebut, kemungkinan besar ESDM juga akan menggandeng beberapa bank swasta yang sudah memiliki infrastruktur yang memadai dalam menjalankan transaksi non tunai ini.
Sayangnya Susilo belum bisa memastikan kapan program tersebut mulai dilakukan. Yang jelas kata dia, setiap pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan kartu pembelian BBM bersubsidi harus menyiapkan fotokopi STNK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News