Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan meminta PT Pertamina (Persero) dan PT Inti (Persero) untuk segera merampungkan pemasangan Radio Frequency Identification (RFID) di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Jawa, hingga akhir tahun 2013.
"Saya minta sampai akhir tahun ini seluruh SPBU di Jawa sudah menggunakan RFID," kata Dahlan ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di gedung parlemen, Jakarta, Rabu malam (18/9).
Dalam rapat tersebut, Dahlan mengatakan upaya yang mungkin dilakukan Kementerian BUMN untuk mengurangi tekanan impor minyak adalah dengan peningkatan biosolar, dan mengolah minyak mentah langsung di kilang Pertamina.
Selain itu pengontrolan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga terus dilakukan melalui RFID. RFID merupakan alat pendeteksi konsumsi BBM.
Sebagaimana diberitakan, pemasangan RFID untuk DKI Jakarta sendiri sudah molor dari target Kementerian BUMN yang seharusnya dirampungkan pada 1 Juli 2013.
Sebagai informasi, selain dipasang di SPBU, alat monitor yang rencananya bisa berfungsi sebagai monitoring BBM bersubsidi itu juga dipasang di sejumlah mesin kendaraan masyarakat.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir, beberapa waktu lalu, menjelaskan molornya pemasangan RFID dikarenakan Pertamina lebih berfokus pada pelayanan SPBU paska kenaikan harga BBM, 22 Juni 2013. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News