kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Mata uang digital masih jadi isu hangat dalam G20


Jumat, 10 Desember 2021 / 10:55 WIB
Mata uang digital masih jadi isu hangat dalam G20
Gubernur BI Perry Warjiyo saat Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BALI. Mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, salah satu yang masih digodok dalam rangkaian G20 ini adalah terkait desain CBDC. “Terkait dengan infrastruktur interkoneksi yang penting dan pilihan teknologinya, apakah blockchain atau stable point. Ini nanti yang akan dibahas,” kata Perry, Kamis (9/12). 

CBDC ini juga erat kaitannya dengan digitalisasi sistem pembayaran. Dalam digitalisasi sistem pembayaran, utamanya adalah memperlancar dan mempercepat transaksi yang murah, dan berkaitan dengan langkah bersama untuk menyambungkan sistem pembayaran digital antarnegara. 

Baca Juga: SWI kembali menutup platform aset kripto ilegal

Dengan adanya digitalisasi sistem pembayaran, diharapkan bisa turunkan biaya, percepat dan perluas akses, termasuk praktik-praktik pasar yang baik. Lewat digitalisasi pembayaran akan mendukung digitalisasi ekonomi. 

Dalam hal perekonomian, digitalisasi sistem pembayaran ini diharapkan mampu mendukung inklusi ekonomi dan keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×