kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Mata uang digital masih jadi isu hangat dalam G20


Jumat, 10 Desember 2021 / 10:55 WIB
Mata uang digital masih jadi isu hangat dalam G20
Gubernur BI Perry Warjiyo saat Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BALI. Mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, salah satu yang masih digodok dalam rangkaian G20 ini adalah terkait desain CBDC. “Terkait dengan infrastruktur interkoneksi yang penting dan pilihan teknologinya, apakah blockchain atau stable point. Ini nanti yang akan dibahas,” kata Perry, Kamis (9/12). 

CBDC ini juga erat kaitannya dengan digitalisasi sistem pembayaran. Dalam digitalisasi sistem pembayaran, utamanya adalah memperlancar dan mempercepat transaksi yang murah, dan berkaitan dengan langkah bersama untuk menyambungkan sistem pembayaran digital antarnegara. 

Baca Juga: SWI kembali menutup platform aset kripto ilegal

Dengan adanya digitalisasi sistem pembayaran, diharapkan bisa turunkan biaya, percepat dan perluas akses, termasuk praktik-praktik pasar yang baik. Lewat digitalisasi pembayaran akan mendukung digitalisasi ekonomi. 

Dalam hal perekonomian, digitalisasi sistem pembayaran ini diharapkan mampu mendukung inklusi ekonomi dan keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×