kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Massa PDI-P kembali ke Tugu Proklamasi


Rabu, 19 Juni 2013 / 15:01 WIB
Massa PDI-P kembali ke Tugu Proklamasi
ILUSTRASI. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Usai melaksanakan aksi di Bundaran HI, massa PDI Perjuangan berencana langsung menuju Istana Negara. Namun yang terjadi, mereka malah kembali ke Tugu Proklamasi, tempat kumpul mereka sebelum longmarch ke Bundaran HI.

Pantauan Kompas.com di lokasi berlangsungnya aksi unjuk rasa, Rabu (18/6/2013), seribuan orang dari kader dan simpatisan PDI Perjuangan tampak longmarch kembali ke Tugu Proklamasi dari Bundaran HI. Mereka tidak bisa bergerak ke Istana karena dilarang pihak kepolisian.

Kepolisian tampak mengerahkan satu unit mobil Barracuda untuk mengawasi jalannya aksi unjuk rasa. Mobil diletakkan di depan pos polisi Bundaran HI.

"Iya, memang ada larangan untuk demo depan Istana," kata salah satu petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Akibat aksi menolak kenaikan harga BBM ini, lalu lintas di seputar kawasan HI tampak macet, terutama saat massa tumpah ruah ke jalan untuk meninggalkan kawasan tersebut. Namun, hal itu hanya berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu, lalu lintas kembali normal.

Aksi unjuk rasa massa PDI-P dilakukan dalam rangka menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Aksi dipimpin Ketua Bidang Kesehatan Tenaga Kerja DPP PDI-P yang juga caleg DPR RI untuk Dapil Sukabumi, Ribka Tjiptaning.

Dalam orasinya, Ribka mengatakan, unjuk rasa merupakan perjuangan terakhir sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan BBM. "Perjuangan dilakukan dengan dua cara, yaitu di parlemen dan ekstraparlemen. Di parlemen kita sudah kalah. Sekarang saya akan berjuang ekstraparlemen di luar parlemen," tuturnya. (Alsadad Rudi/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×