kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

Masa Studi SMK akan Diperpanjang Jadi 4 Tahun, Apa Alasannya?


Selasa, 25 Maret 2025 / 16:11 WIB
Masa Studi SMK akan Diperpanjang Jadi 4 Tahun, Apa Alasannya?
ILUSTRASI. Pemerintah berencana menambah masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa sekolah dari awalnya tiga tahun menjadi empat tahun. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nym.


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menambah masa studi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa sekolah dari awalnya tiga tahun menjadi empat tahun.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menjelaskan, masa studi empat tahun itu terdiri dari tiga tahun masa studi reguler dan satu tahunnya persiapan untuk bekerja ke luar negeri (LN).

"Akan ada beberapa SMK yang nanti kami rancang untuk masa studinya bukan 3 tahun, tetapi 4 tahun, dan satu tahun yang terakhir itu adalah persiapan untuk mereka bisa bekerja di mancanegara," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Baca Juga: Sebanyak 707.622 Siswa Mendapat KJP Plus Tahun 2025

Melalui kebijakan ini, kata Mu'ti, pemerintah berharap menjadi solusi bagi banyaknya lulusan SMK yang belum memiliki persiapan kerja.

Sebab, pada dasarnya banyak lulusan SMK yang ingin bekerja ke luar negeri namun tidak memiliki persiapan yang cukup untuk bisa mendapat pekerjaan profesional.

"Kita harap bisa menjawab persoalan banyaknya lulusan SMK yang sebenarnya mereka berminat bekerja di mancanegara, tetapi tidak memiliki cukup persiapan untuk dapat berangkat dan bekerja di berbagai negara," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan, perpanjangan satu tahun masa studi ini bisa dilakukan setelah lulus.

"Program yang pas untuk di situ Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, ditambah, kami di Kementerian Ketenagakerjaan sedang mencoba juga merumuskan salah satu pembekalan School to Work Transition yang terkait dengan IP digital," kata Yassierli.

Baca Juga: Mendikti: Baru 25% Dosen Lulusan S3, Pemerintah Genjot Beasiswa

Ia menekankan pentingnya agar lulusan SMK dapat menghadapi perkembangan industri di masa depan sehingga tidak terlalu sulit bagi para lulusan untuk melakukan penyesuaian.

Kata Yassierli, Indonesia menyiapkan tenaga kerja untuk siap menghadapi kondisi perubahan industri ke depan.

"Nantinya, diharapkan tidak sulit bagi mereka untuk melakukan upskilling ataupun reskilling ketika tuntutan industri itu berbeda," ungkapnya.

Ia menambahkan, Indonesia menyiapkan tenaga kerja untuk siap menghadapi kondisi perubahan industri ke depan. "Ada istilahnya itu adalah Green Economics. Sekarang kita bicara revolusi industri 4.0, mungkin nanti 5.0," jelas Yassierli.

Selanjutnya: IHSG Menguat 1,21% ke 6.235 pada Selasa (25/3), SMGR, BRIS, MBMA Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Hujan Hanya Guyur Daerah Ini, Simak Ramalan Cuaca Besok (26/3) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×