kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Marty ingatkan Australia soal penarikan Dubes


Selasa, 19 November 2013 / 17:31 WIB
Marty ingatkan Australia soal penarikan Dubes
ILUSTRASI. Saham-saham Ini Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Tergelincir 0,85% pada Rabu (6/7)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Duta Besar Indonesia untuk Australia tengah dalam perjalanan kembali ke Indonesia pada hari ini, Selasa (19/11). Kepulangan Dubes Indonesia tersebut atas permintaan pemerintah Indonesia, sebagai bentuk protes atas dugaan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa memperingatkan Australia agar tidak memandang remeh penarikan dubes Indonesia dari Canberra oleh Indonesia. “Jadi saya kira pihak Australia perlu terus kembangkan sikap dan posisinya. Karena ini terus terang sesuatu yang tidak bisa dikecilkan atau diremehkan dampaknya,” tutur Marty di Istana Merdeka.

Seriusnya pemanggilan Dubes ini menurut Menlu sebagai bentuk protes keras Indonesia atas sikap Australia yang belum mengklarifikasi dugaan penyadapan itu. “Kita telah panggil pulang dubes kita di Canberra untuk konsultasi, beliau sedang dalam perjalanan kembali ke tanah air. Kita akan evaluasi hari demi hari,” terangnya.

Pemerintah Indonesia menilai yang membawa masalah ini bukanlah Indonesia melainkan Australia. Karena itu, pihak Australia juga harus mencari solusi dan penyelesaian atas kondisi sekarang. Bila tidak, maka Marty memastikan bahwa semua kerjasama antara kedua negara akan ditinjau ulang.

“Sementara itu, disamping menarik dubes, juga akan mereview ulang hubungan Indonesia - Australia secara umum. Bukan cuma di bidang pertukaran informasi dan intelijen, untuk memastikan tidak business as usual, tidak seperti biasanya,” ujarnya.

Marty menekankan bahwa Indonesia tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun di kawasan, apalagi dengan Rakyat Australia yang telah memiliki ikatan persaudaraan yang baik dengan Indonesia. Namun cara pengumpulan intelijen informasi yang dilakukan Australia tidak bisa diterima Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×