kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Marty ingatkan Australia soal penarikan Dubes


Selasa, 19 November 2013 / 17:31 WIB
Marty ingatkan Australia soal penarikan Dubes
ILUSTRASI. Saham-saham Ini Banyak Ditadah Asing Saat IHSG Tergelincir 0,85% pada Rabu (6/7)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Duta Besar Indonesia untuk Australia tengah dalam perjalanan kembali ke Indonesia pada hari ini, Selasa (19/11). Kepulangan Dubes Indonesia tersebut atas permintaan pemerintah Indonesia, sebagai bentuk protes atas dugaan penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa memperingatkan Australia agar tidak memandang remeh penarikan dubes Indonesia dari Canberra oleh Indonesia. “Jadi saya kira pihak Australia perlu terus kembangkan sikap dan posisinya. Karena ini terus terang sesuatu yang tidak bisa dikecilkan atau diremehkan dampaknya,” tutur Marty di Istana Merdeka.

Seriusnya pemanggilan Dubes ini menurut Menlu sebagai bentuk protes keras Indonesia atas sikap Australia yang belum mengklarifikasi dugaan penyadapan itu. “Kita telah panggil pulang dubes kita di Canberra untuk konsultasi, beliau sedang dalam perjalanan kembali ke tanah air. Kita akan evaluasi hari demi hari,” terangnya.

Pemerintah Indonesia menilai yang membawa masalah ini bukanlah Indonesia melainkan Australia. Karena itu, pihak Australia juga harus mencari solusi dan penyelesaian atas kondisi sekarang. Bila tidak, maka Marty memastikan bahwa semua kerjasama antara kedua negara akan ditinjau ulang.

“Sementara itu, disamping menarik dubes, juga akan mereview ulang hubungan Indonesia - Australia secara umum. Bukan cuma di bidang pertukaran informasi dan intelijen, untuk memastikan tidak business as usual, tidak seperti biasanya,” ujarnya.

Marty menekankan bahwa Indonesia tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun di kawasan, apalagi dengan Rakyat Australia yang telah memiliki ikatan persaudaraan yang baik dengan Indonesia. Namun cara pengumpulan intelijen informasi yang dilakukan Australia tidak bisa diterima Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×