CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Mandiri Institute: Pola Belanja Sudah Meningkat Sejak Ramadan 2022 Silam


Selasa, 09 Mei 2023 / 17:53 WIB
Mandiri Institute: Pola Belanja Sudah Meningkat Sejak Ramadan 2022 Silam
ILUSTRASI. Pengunjung memilih pakaian yang ditawarkan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2023). Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengungkapkan, periode titik balik belanja masyarakat adalah pada Ramadan dan Idul Fitri 2022.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat tersendat akibat pandemi Covid-19, belanja masyarakat kini lebih ngegas.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengungkapkan, periode titik balik belanja masyarakat adalah pada Ramadan dan Idul Fitri 2022.

"Sejak pemerintah berhasil mengendalikan varian Omicron, ada akselerasi belanja yang kami sebut revenge spending. Ini terjadi bersamaan dengan Ramadan dan Idul Fitri 2022," terang Yudo dalam media gathering, Selasa (9/5).

Ini juga terindikasi dari Mandiri Spending Index pada periode Ramadan 2022. Pada waktu itu, Indeks Frekuensi Belanja berada di level 179,4. Kemudian, Indeks Nilai Belanja berada di level 159,9.

Kedua indeks itu bahkan mencapai level tertinggi sepanjang era pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Kuat, Ini Faktor Pendorongnya

Puncak belanja periode Ramadan 2022 ini juga meningkat 31% dibandingkan dengan puncak belanja pada Ramadan tahun sebelumnya.

Yudo juga menyebut grafik Mandiri Spending Index tak stagnan di level. tersebut. Pada tahun 2023, grafik terus meningkat.

Pada akhir April 2023 pun, Indeks Frekuensi Belanja kini sudah berad adi level 280,7 dan Indeks Nilai Belanja berada di level 156,7.

Tentu, ini merupakan kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, ini menunjukkan konsumsi masyarakat terus bergulir.

Ke depan, Yudo meyakini pertumbuhan bealnja masyarakat akan makin menguat seiring dengan pembukaan restriksi oleh pemerintah dan berakhirnya status pandemi Covid-19.

Namun, yudo melihat akan ada perubahan pola belanja masyarakat. Menurutnya, kini masyarakat lebih beralih ke belanja non durable goods.

Baca Juga: Bank Mandiri Optimistis Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2023 Tumbuh 5,07%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×