kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Malaysia harus buka pintu untuk maskapai nasional


Kamis, 02 Agustus 2012 / 21:30 WIB
Malaysia harus buka pintu untuk maskapai nasional
ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural kampenye melawan Covid-19 di Tangerang, Senin (7/9). Virus corona paling mudah menular pada kondisi ini. KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah Indonesia menginginkan adanya perlakuan yang sama terhadap maskapai nasional yang hendak berekspansi di Malaysia. Pasalnya, bisnis maskapai penerbangan asal negeri Jiran Air Asia sangat berkembang pesat di tanah air.

Hal itu disampaikan oleh Presien Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi akuisisi maskapai nasional Batavia Air oleh Air Asia, di kantor pusat Angkasa Pura II, Kamis (2/8).

SBY mengutarakan, ketika pemerintah merasa harus melakukan intervensi meskipun dalam kerjasama yang sifatnya business to business, maka pemerintah bakal mengambil langkah tersebut sepanjang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

Jika pemerintah merasa ada sesuatu yang tidak benar, maka pihaknya berusaha untuk meluruskan kembali. SBY mencontohkan saat pembukaan kantor cabang Bank Mandiri di Shanghai yang menemui sejumlah kendala. Upaya intervensi pemerintah dijalankan dan akhirnya semua berjalan dengan baik.

SBY juga mengaku mengikuti proses akuisisi Batavia Air oleh Air Asia. Sejauh ini, belum ada pemberitahuan atas akuisisi tersebut kepada pemerintah. "Saya cek sepertinya belum sampai ke Menteri Perhubungan," katanya.

Meski demikian, SBY memastikan Menteri Perhubungan EE Mangindaan akan menyesuaikan akuisisi tersebut dengan aturan perundangan yang berlaku. Dalam UU penerbangan membatasi kepemilikan asing di maskapai lokal maksimal 49%. "Kepemilikan saham lebih besar untuk domestik," tegasnya.

Terlepas itu semua, SBY berpesan untuk pelaku usaha selalu mengedepankan hubungan bisnis yang saling menguntungkan. "Negosiasi kerjasama yang benar-benar menguntungkan," katanya.

Sebagai catatan saja, AirAsia Investment adalah anak usaha AirAsia Bhd asal Malaysia. AirAsia Investment memiliki 49% saham PT Indonesia AirAsia, sementara Fersindo menguasai 51% saham Indonesia AirAsia.

Pekan lalu, kongsi AirAsia Investment dan Fersindo mengakuisisi Batavia Air senilai US$ 80 juta. AirAsia Investment menguasai 49% saham Batavia Air, sementara Fersindo bakal memiliki 51% saham Batavia Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×