CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.884   -24,00   -0,15%
  • IDX 7.137   -77,78   -1,08%
  • KOMPAS100 1.092   -10,78   -0,98%
  • LQ45 871   -4,94   -0,56%
  • ISSI 215   -3,31   -1,52%
  • IDX30 446   -2,03   -0,45%
  • IDXHIDIV20 539   -0,53   -0,10%
  • IDX80 125   -1,22   -0,96%
  • IDXV30 135   -0,43   -0,32%
  • IDXQ30 149   -0,44   -0,29%

Malaysia berminat ikut bangun jembatan Selat Malaka


Jumat, 15 Oktober 2010 / 20:58 WIB
ILUSTRASI. Kilang Minyak Pertamina


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Berbicara tentang Malaysia emosi boleh tinggi, tapi sekali lagi kita harus mengakui kehebatan negeri tetangga ini. Waktu pemerintah Indonesia masih pusing dengan berbagai rencana infrastruktur, Malaysia sudah aktif menanggapi rencana Pemerintah provinsi (Pemprov) Riau membangun jembatan Indonesia - Malaysia.

Jembatan itu akan membentang di atas selat Malaka atau beken disebut Jembatan Selat Malaka (JSM). Sebelumnya Pemprov Riau pernah menjelaskan rencana pembangunan JSM kepada pemerintah Malaysia. "Setelah saya paparkan itu, Malaysia justru aktif mengambil konsep-konsep kita dan menjual ke China, sampai mereka sudah punya perusahaan," kata Gubernur Riau Rusli Zainal dalam dialog dengan wartawan di Kementerian Keuangan, Jumat (15/10).

Tidak berhenti sampai di situ, respons Malaysia terhadap pembangunan JSM juga ditunjukkan dengan mengundang Pemprov Riau mengikuti seminar untuk pengembangan JSM, yang akandihadiri Perdana Menteri Malaysia. "Bulan lalu saya menerima surat mereka mengajak seminar, jadi luar biasa proaktifnya," kata Rusli.

Rusli menambahkan, meski belum memiliki detail dana yang dibutuhkan, Pemprov Riau sudah memaparkan rencana itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menurutnya, pemerintah pusat mendukung langkah Pemprov Riau untuk mendirikan JSM. Namun, menurut Rusli, saat ini prioritasnya masih pada pembangunan Jembatan Selat Sunda. "Jadi, kita memang estimasi belum tapi bukan sesuatu yang mustahil," imbuhnya

Rencananya, jembatan itu akan membelah selat Malaka sepanjang 48,63 kilometer. Sementara itu jembatan sekunder yang menghubungkan Dumai dengan Pulau Rupat yang langsung berhadapan dengan Malaysia memiliki panjang 8 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×