kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Mal lebih sepi, ini penjelasan Bappenas


Selasa, 26 September 2017 / 14:27 WIB
Mal lebih sepi, ini penjelasan Bappenas


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat. Ini yang menjelaskan fenomena sepinya beberapa mal dan toko konvensional.

Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Kepala Bappenas bilang saat ini masyarakat terutama generasi muda lebih senang untuk berbelanja di toko online.

"Selain itu masyarakat lebih senang berbelanja di convenience store terdekat dibandingkan dengan di hypermart dan supermarket," kata Bambang ketika memberikan seminar wealth management Mandiri, Selasa (26/9).

Dengan berpindahnya kebiasaan masyarakat dari offline ke online ini juga membuat beberapa mall yang jauh dari pusat kota dan berkonsep ITC mengalami penurunan penjualan.

Namun, beberapa mal yang ada di pusat kota dan menyasar kelas menengah keatas seperti Gandaria City dan Mall Kota Kasablanca tercatat masih bertahan bahkan mengalami kenaikan transaksi.

Menurut Bambang, keberadaan sharing economy juga membuat perpindahan pola konsumsi masyarakat dari offline ke online juga semakin besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×