kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.300   -83,00   -0,51%
  • IDX 7.549   45,69   0,61%
  • KOMPAS100 1.066   9,88   0,93%
  • LQ45 798   8,89   1,13%
  • ISSI 257   2,58   1,02%
  • IDX30 411   0,20   0,05%
  • IDXHIDIV20 470   1,15   0,24%
  • IDX80 120   1,34   1,12%
  • IDXV30 124   1,01   0,82%
  • IDXQ30 132   0,28   0,21%

Majikan Kimkim Komalasari jadi tersangka


Jumat, 19 November 2010 / 16:51 WIB
ILUSTRASI. Logo PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk


Reporter: Astri Kharina Bangun, Ragil Nugroho | Editor: Edy Can

JAKARTA. Majikan tenaga kerja Indonesia yang tewas di Abha, Arab Saudi, telah menjadi tersangka. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat memastikan, polisi setempat telah menahan majikan tersebut.

Kikim Komalasari, tenaga kerja Indonesia (TKI), ditemukan tewas di Jalan Serhan, pada 11 November lalu. Polisi Mansah, Kota Abha, sudah memastikan bahwa TKI yang tewas itu adalah Kikim Komalasari berdasarkan nomor paspor dan peserta asuransi. "Kikim dipukul dengan benda tumpul bukan digorok dengan benda tajam," kata Jumhur, Jumat (19/11).

Pada awalnya, kepolisian Arab Saudi mengira jenazah yang ditemukan tempat sampah tersebut merupakan warga negara Bangladesh. Sehingga sempat menimbulkan perbedaan pendapat. Namun setelah ada proses verifikasi, polisi memastikan jenazah tersebut merupakan warga negara Indonesia. "Yang pasti proses hukum sudah bergulir dimana pihak yang dituduh sebagai pelaku telah ditahan oleh aparat kepolisian Arab Saudi," tegas Marty.

Jumhur mengatakan, saat ini kasus Kikim sudah dibawa ke badan investigasi (thakik). Kepala kepolisian setempat juga sudah menyatakan agar pemerintah Indonesia melengkapi dokumen terkait dari ahli waris yang akan berangkat untuk menuntut tersangka. Keluarga korban bisa menuntut pelaku diberi hukuman qisos (hukuman mati) atau diyat (uang pengganti atas kematian).

Atas kematian, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Al Khayyath. Selain itu, Kementerian Luar Negeri juga sedang mengumpulkan informasi dan data atas kematian TKI asal Cianjur, Jawa Barat tersebut.

Sementara,Sumiati, TKI asal Nusa Tenggara Barat, bernasib lebih untung. Nyawanya masih bisa diselamatkan dan kini dalam kondisi sudah membaik. Sumiati menderita luka parah di sekujur tubuhnya, bahkan sebagian bibirnya digunting majikannya. Saat ini, Sumiati sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd, Madinah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×