kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.704   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.123   23,91   0,30%
  • KOMPAS100 1.123   -0,15   -0,01%
  • LQ45 802   -0,17   -0,02%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 421   -0,29   -0,07%
  • IDXHIDIV20 479   -0,99   -0,21%
  • IDX80 124   0,62   0,50%
  • IDXV30 134   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 132   -0,41   -0,31%

Lumpia warisan asli Indonesia, bukan Malaysia


Sabtu, 07 Maret 2015 / 17:48 WIB
Lumpia warisan asli Indonesia, bukan Malaysia
ILUSTRASI. Twibbon HUT Kota Kudus ke-474 tahun.


Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa

SEMARANG. Pengelola lumpia di Kota Semarang, Jawa Tengah, menyesalkan jawaban Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Malaysia terkait klaim Lumpia Semarang. Para keturunan pengelola usaha lumpia ini menegaskan bahwa lumpia adalah warisan budaya Indonesia.

“Aksi kemarin di Jakarta itu mandiri karena tanggung jawab kami sebagai pewaris Lumpia Semarang. Kami hanya ingin suarakan bahwa Lumpia adalah warisan budaya leluhur kami," kata pengelola Lumpia Semarang, Cik Me Me, Sabtu (7/3/2015). 

Cik Me yang mengaku sebagai pewaris generasi kelima kuliner Lumpia itu menyatakan protes yang dilayangkan sebagai bentuk kebebasan warga negara menyampaikan pendapat. Pihaknya tak ingin tutup mulut seperti jawaban yang dilayangkan Menteri Malaysia tersebut. 

Protes klaim Lumpia juga sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk melestarikan budaya tersebut. Bagi Cik Me, Lumpia adalah kuliner yang ditemukan oleh leluhurnya Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasi pada 1870. Dia tak ingin silsilah lumpia yang ada tiba-tiba diklaim sepihak oleh Malaysia sehingga menghilangkan warisan leluhurnya.

"Malaysia perlu bercermin sudah berapa jumlah karya seni dan warisan budaya Indonesia yang sepihak diklaim Malaysia. Sebagai sahabat, kami ingin mengingatkan saja," terangnya. 

Sebelumnya, kelompok Forum Masyarakat Peduli Budaya Indonesia (Formasbudi) menggelar aksi protes di Kedubes Malaysia soal rencana negara jiran itu untuk mengklaim Lumpia menjadi warisan budaya mereka. 

Sebagai bahan protes, Formasbudi kemudian membawa sejumlah lumpia berbeda Indonesia. Mereka membagi-bagikan lumpia, salah satunya kepada Polisi Diraja Malaysia yang berjaga di Kedutaan tersebut.

Menteri Malaysia Datuk Seri Mohamed Nazri Aziz sempat berkomentar bahwa protes soal lumpia seharusnya tidak dilakukan karena Indonesia dan Malaysia satu kesatuan dalam bingkai Nusantara. Mereka meminta warga Indonesia tutup mulut sebab jika mulai menuntut Lumpia, mereka juga mengingatkan soal bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu. (Kontributor Semarang, Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×