Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa formula penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang tengah disiapkan pemerintah merupakan hasil kompromi yang seimbang antara kepentingan pekerja dan dunia usaha.
Menurutnya, dasar utama dalam penentuan UMP tetap berangkat dari standar kelayakan hidup, namun juga harus menjaga daya saing investasi.
"UMP itu kita rumuskan basisnya berapa hak hidup layak. Dari situ saja kita berangkatnya," ujar Luhut dalam acara diskusi ekonomi bertajuk satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis (16/10/2025).
Baca Juga: Cinema XXI Sebut Video Viral Presiden Prabowo di Bioskop Hanya Tayang Seminggu
Ia mengingatkan agar pembahasan UMP tidak hanya didorong oleh kepentingan sepihak.
Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto tidak bisa hanya mengikuti tekanan dari kelompok tertentu, termasuk organisasi buruh, tanpa melihat dampak luas terhadap investasi dan penciptaan lapangan kerja.
"Saya bilang ke presiden, pak (Prabowo), kenapa kita harus diatur sama organisasi buruh? Kita kan mikirkan mereka. Kalau dia hanya mikirkan dia, tidak mikirkan investor, ya susah. Jadi harus ada equilibrium-nya," katanya.
Luhut menyebut, pemerintah telah melibatkan berbagai pihak dalam perumusan formula UMP 2026, termasuk Kementerian Ketenagakerjaan, Dewan Ekonomi Nasional, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Baca Juga: Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut, Presiden Prabowo Bakal Turun Tangan
Hasil diskusi lintas pihak tersebut kemudian disampaikan kepada Prabowo. Ia juga menyampaikan bahwa Prabowo telah mendukung formula UMP yang dirumuskan pemerintah dan tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun.
"Tapi saya bilang Presiden, Pak Presiden mohon maaf, mohon Bapak juga jangan mau dipaksa untuk sana-sini. Ini yang sudah yang terbaik, jalan Tengah. Dia (Prabowo) bilang enggak, Pak Luhut saya enggak terpengaruh," pungkasnya.
Selanjutnya: XRP Kembali Tertekan, Analis Peringatkan Potensi Penurunan Menuju US$2
Menarik Dibaca: PSSI Pecat Patrick Kluivert, Siapa Kandidat Pengganti Pelatih Timnas Indonesia?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News