Reporter: Abdul Basith, Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengaku kesal. Luhut kesal lantaran dituding oleh sejumlah kalangan atas sepakterjangnya dalam berbagai persoalan di Pemerintahan Jokowi.
Luhut bilang, keterlibatannya tak asal. Luhut meyakini jika keterlibatan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Luhut menjelaskan, di bawah kementeriannya, ada enam kementerian dan lembaga (K/L), yakni Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Dan, setiap kebijakan kementerian itu memiliki keterkaitan dengan K/L lain di luar 6 K/L,” ujarnya.
Alhasil, “Kalau dibilang cawe-cawe, memang harus cawe-cawe kalau mau selesai tapi untuk tugas pokok kami," tegasnya, Selasa (10/12). Luhut member contoh proyek kereta ringan (light rail transit atau LRT yang jadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Sebagai koordinator, Luhut lantas memanggil Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Keuangan hingga pemerintah daerah (pemda) dalam rapat LRT di kantornya, meskipun ketiga instansi di luar wewenang Luhut.
“Kalau orang bilang saya ngurusin semua, ya karena memang otak dia keliru. Kalau kamu menyelesaikan satu, kamu harus koordinasi dengan kementerian yang lain," ujar Luhut.Luhut berharap pihak yang memberikan kritik datang langsung menemuinya agar tahu persoalan. "Saya undang datang gitu lho, biar saya jelaskan seperti ini. Nanti dengan dasar ini, silakan berkomentar, saya juga ingin dikritik karena ada angle-angle yang saya tidak tahu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News