kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Luhut minta kementerian dan BUMN segera atasi limbah medis Covid-19


Sabtu, 31 Juli 2021 / 11:49 WIB
Luhut minta kementerian dan BUMN segera atasi limbah medis Covid-19
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta untuk berbagai kementerian/lembaga terkait penanganan pandemi bisa segera menangani persoalan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis Covid-19. 

Hal itu diungkapkannya dalam rapat koordinasi tingkat menteri yang dilakukan secara virtual pada Kamis (29/7) lalu. 

Seiring dengan adanya lonjakan kasus maka penggunaan alat kesehatan pun meningkat pesat sehingga membuat banyaknya jumlah limbah. Pada Juli 2021 saja ada 18 juta Limbah B3 medis Covid-19. 

“Peningkatan limbah B3 medis mencapai perkiraan 18 juta ton bulan ini, sangat membahayakan buat kita semua. Maka kita butuh kerja cepat dan bantuan dari semua pihak, tidak ada waktu main-main, kita langsung eksekusi saja,” ujar Luhut seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/7). 

Menurutnya, untuk menurunkan laju limbah B3 medis dengan cepat diperlukan pemanfaatan alat pengolahan seperti insinerator, RDF, autoclave. Ia pun mengimbau BUMN seperti PT Pindad untuk mengerahkan unit-unit insineratornya dan memproduksinya dengan kapasitas yang lebih tinggi. 

Baca Juga: APSI: Pembangunan pengelolaan limbah medis B3 tak hanya fokus di Pulau Jawa

Selain itu, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga mendorong percepatan industri lainnya seperti RDF. 

“Semua harus dalam negeri, agar cepat selesai dan tidak ditunda-tunda,” imbuh Luhut. 

Dia mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), beberapa solusi cepat harus dilaksanakan, seperti melakukan pembakaran sampah di pabrik semen terdekat. 




TERBARU

[X]
×