CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Lonjakan Suara PSI, Komisioner KPU: Belum Bisa Kami Komentari


Minggu, 03 Maret 2024 / 20:45 WIB
Lonjakan Suara PSI, Komisioner KPU: Belum Bisa Kami Komentari
ILUSTRASI. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Kaesang Pangarep (depan, keempat kanan) dan Sekjen PSI terpilih Raja Juli Antoni (kedua kiri) bersama Ketua Umum PSI periode sebelumnya Giring Ganesha (depan, ketiga kanan), Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie (depan, ketiga kiri), serta jajaran pengurus meneriakkan yel-yel dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Jakarta, Senin (25/9/2023). Kaesang menggantikan Giring Ganesha yang diangkat menjadi anggota dewan pembina partai berlambang bunga mawar itu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./foc.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) enggan menanggapi lonjakan suara yang diperoleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berdasar pada hitung manual (real count) yang terpaut jauh dengan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei.

Komisioner KPU Idham Holik mengatakan, quick count menggunakan metodologi ilmiah dan dilakukan oleh lembaga survei.

“Berkenaan dengan jumlah perolehan suara lalu dikaitkan dengan quick count itu tentu belum bisa kami komentari,” kata Idham saat ditemui awak media di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Minggu (3/3/2024).

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Duga Ada Penggelembungan hingga Suara PSI Meroket

Idham mengatakan, sampai saat ini pihaknya sedang melakukan rekapitulasi secara berjenjang dari tingkat paling bawah hingga nasional.

Menurutnya, hari ini beberapa KPU Provinsi sudah melakukan rekapitulasi. Namun, secara umum rekapitulasi masih berlangsung di tingkat kabupaten/kota.

Setelah hasil pemungutan suara direkapitulasi di tingkat provinsi nantinya akan naik di tingkat nasional oleh KPU RI.

“Hasil resmi perolehan suara peserta pemilu itu akan ditetapkan berdasarkan hasil rekapitulasi secara berjenjang tersebut,” ujar Idham.

Ia menegaskan, KPU saat ini fokus melakukan rekapitulasi secara berjenjang. Adapun hasil perolehan suara peserta pemilu nantinya akan diumumkan 35 hari setelah pemilu.

“Jadi hasil resminya nanti,” tutur Idham.

Baca Juga: Pemilu 2024 Masih Berlaku Ambang Batas Parlemen 4%, Cek Partai Bakal Lolos Ke DPR

Adapun lonjakan suara PSI mulai terjadi dari hanya 2,86 persen atau 2.171.907 suara pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB menjadi 3,13 persen atau 2.402.268 suara pada Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Dalam jangka waktu yang sama, hasil tempat pemungutan suara (TPS) yang dilaporkan di situs real count KPU bertambah dari 539.084 menjadi 541.324 TPS.

Terdapat tambahan data dari 2.240 TPS. Dari data tersebut, bisa diasumsikan PSI mendapatkan tambahan 203.361 suara dari 2.240 TPS.

Data itu memiliki selisih cukup jauh dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.

Berdasarkan data hitung cepat Tim Litbang KOMPAS yang sudah terkumpul 100 persen misalnya, PSI hanya meraup 2,8 persen suara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Enggan Komentari Lonjakan Suara PSI, KPU: Hasil Resminya Nanti"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×