kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lonjakan harga batubara dinilai akan menopang pertumbuhan ekspor hingga akhir tahun


Selasa, 12 Oktober 2021 / 10:50 WIB
Lonjakan harga batubara dinilai akan menopang pertumbuhan ekspor hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Sejumlah kapal tongkang pengangkut batubara.ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara terus melonjak pada tahun 2021 ini. Seperti data yang dihimpun dari Bloomberg, hingga 3 Oktober 2021, secara year to date (ytd), harga batubara telah naik 180,4%.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, kenaikan ekspor pertambangan memang tidak terlepas dari harga batubara yang terus melonjak dan juga permintaan global juga sedang meningkat, akibat krisis energi yang tengah melanda beberapa negara. Tercatat perkembangan ekspor sampai dengan Agustus pertumbuhannya mencapai 63%, 

“Jika melihat tren saat ini dimana harga komoditas tambang yang masih menunjukkan tren kenaikan, saya kira ekspor hasil pertambangan masih akan menopang pertumbuhan ekspor sampai dengan akhir tahun,” kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Selasa (12/10).

Baca Juga: Jika dapat izin menambang di laut, kontribusi tambang TINS di Belitung bisa 70%

Data sampai Juli 2021 menunjukkan, pertumbuhan data ekspor pertambangan mencapai 106% (yoy) relatif lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri yang tumbuh 20% atau pertanian yang justru terkontraksi sebesar 17%. 

Lebih lanjut Yusuf mengatakan, jika melihat tren saat ini dimana harga komoditas tambang yang masih menunjukkan tren kenaikan, Dia memperkirakan ekspor hasil pertambangan masih akan menopang pertumbuhan ekspor sampai dengan akhir tahun 2021.

Meskipun dengan pelonggaran restriksi, masih ada potensi impor yang akan mengalami kenaikan. Meski begitu,  Yusuf melihat kenaikan ekspor diperkirakan masih bisa mengkompensasi kenaikan impor.

Sehingga kelanjutan tren  neraca dagang yang tercatat surplus  masih akan berlanjut setidaknya sampai dengan akhir tahun 2021. “Sampai dengan Agustus saja  surplus neraca dagang sudah mencapai sebesar US$ 20 miliar, lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun lalu,” imbuhnya. 

Selanjutnya: Pasar ekspor batubara menjanjikan, bagaimana prospek kinerja Adaro Energy (ADRO)?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×