Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris berpendapat duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sabdiaga Uno dalam Pilpres 2019 mendatang akan “mengusik” koalisi di antara Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.
Hal itu dikatakan Syamsuddin menanggapi santernya kabar calon wakil presiden pendamping Prabowo adalah Sandiaga Uno. “Ya itu berpotensi mengancam keutuhan koalisi penantang koalisi Jokowi dan kita belum tahu apakah PAN,PKS, dan Demokrat akan mendukung itu,” ujar Syamsuddin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/8).
Seperti diketahui, Gerindra sudah menyatakan berkoalisi dengan Partai Demokrat. Dua partai lagi, yakni PAN dan PKS, belum menyatakan bergabung dengan koalisi, namun telah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Gerindra. Menurut Syamsuddin, tingkat elektabilitas Sandiaga Uno dibandingkan dengan bursa nama cawapres masing terbilang cukup rendah.
“(Sandiaga Uni) Elektabilitasnya saya kira relatif lebih rendah dibandingkan jika Prabowo dipasangkan dengan semua nama yang beredar akhir-akhir ini, baik AHY, Salim Segaf, Anies, maupun Zulkifli Hasan," katanya.
Diketahui, Partai Demokrat mengorbitkan kadernya Agus Harimurti Yudhoyono, PAN juga menyodorkan ketua umumnya Zulkifli Hasan sebagai cawapres, serta nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden rekomendasi dari sejumlah ulama dan tokoh dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
Di sisi lain, jika memang benar wacana Prabowo-Sandiaga terjadi, Syamsuddin menilai, Partai Demokrat akan keluar dari gerbong koalisi dengan Gerindra. “Saya pikir paling tidak Partai Demokrat tidak akan ikut ke situ (koalisi Gerindra, PKS, dan PAN)," tuturnya. (Reza Jurnaliston)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana Duet Prabowo-Sandiaga Dinilai Mengancam Keutuhan Koalisi"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News