kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Likuiditas perekonomian (M2) melambat pada bulan Januari 2021


Selasa, 23 Februari 2021 / 11:04 WIB
Likuiditas perekonomian (M2) melambat pada bulan Januari 2021
ILUSTRASI. Konsumen melakukan pembayaran dengan uang tunai di salah satu warung ritel


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2021 melambat dari bulan sebelumnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat, M2 pada bulan Januari 2021 sebesar Rp 6.761,0 triliun, atau lebih rendah dari bulan Desember 2020 yang sebesar Rp 6.900,0 triliun.

Pun bila dilihat dari pertumbuhan M2 pada bulan Januari 2021 yang sebesar 11,8% yoy, ini juga melambat dari pertumbuhan 12,4% yoy pada bulan Desember 2020.

“Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan uang kuasi yang memiliki pangsa 73,6% terhadap M2,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam laporannya, Selasa (23/2).

Baca Juga: Suku bunga acuan BI turun, ini dampaknya terhadap utang pemerintah pusat

Terperinci, uang kuasi pada bulan Januari 2021 tercatat sebesar Rp 4.977,4 triliun, alias tumbuh 9,7% yoy. Ini melambat dari capaian uang kuasi pada bulan Desember 2020 yang sebesar Rp 5.021,2 triliun alias tumbuh 10,5% yoy.

Perlambatan uang kuasi terutama pada instrumen simpanan berjangka, baik dalam rupiah dan valuta asing, seiring dengan tren penurunan suku bunga simpanan.

Kemudian, ini juga dipengaruhi oleh pertumbuhan surat berharga selain saham yang tercatat masih melanjutkan tren penurunan, dari minus 10,6% yoy pada Desember 2020 menjadi minus 20,4% yoy pada bulan Januari 2021, seiring penurunan kewajiban akseptasi milik korporasi non keuangan dalam rupiah maupun valuta asing.

Pun dengan uang beredar dalam arti sempit (M1) pada bulan Januari 2021 tercatat Rp 1.762,3 triliun, atau turun dari Rp 1.855,6 triliun pada bulan Desember 2020. Meski begitu, pertumbuhannya membaik, tipis menjadi 18,7% yoy dari 18,5% pada Desember 2020.

Peningkatan ini didorong oleh peningkatan pertumbuhan giro rupiah, dari 20,3% yoy pada Desember 2020 menjadi 20,9% yoy pada Januari 2021.

Baca Juga: Transaksi kartu e-Money dan Flazz semakin meningkat

Sejalan dengan hal tersebut, dana float (saldo) uang elektronik yang diterbitkan bank tumbuh positif 6,8% yoy, berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh negatif 8,2% yoy. Dana float pada bulan laporan tercatat Rp 2,5 triliun, dengan pangsa 0,14% terhadap M1.

Di sisi lain, uang kartal di masyarakat (di luar perbankan dan BI) pada Januari 2021 tercatat sebesar Rp 712,5 triliun atau tumbuh 15,6% yoy. Lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 760 triliun atau tumbuh 16,1% yoy.

“Perlambatan peredaran kartal seiring dengan kembali normalnya kebutuhan uang tunai masyarakat pasca libur panjang Natal dan Tahun Baru,” tandas Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×