Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi periode libur natal dan tahun baru (Nataru) akan berdampak pada dua hal.
Pertama, akan ada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Sehingga ada persiapan bagi pemerintah daerah untuk melakukan belanja di awal tahun 2023.
Kedua, berdampak pada meningkatnya aktivitas ekonomi UMKM dan menyerap tenaga kerja.
Baca Juga: Pengusaha Sebut Ada Potensi Perputaran uang Rp 23,85 Triliun Saat Libur Nataru
"Konsumsi akhir tahun kuartal ke empat itu rata rata bisa tumbuh di atas 5% konsumsi rumah tangganya, terutama daerah daerah destinasi wisata," ujar Bhima saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (22/12).
Sebelumnya, dunia usaha memperkirakan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan akan ada perputaran mencapai Rp 23,85 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, proyeksi tersebut dengan asumsi jumlah penduduk yang mudik sekitar 44,7 juta atau setara dengan 11.925.00 keluarga.
Baca Juga: Potensi Perputaran Uang Saat Nataru Bisa Capai Rp 80 Triliun
"Jika setiap keluarga membawa uang rata rata Rp 2 juta saja maka perkiraan perputaran uang mencapai jumlah tersebut. Angka ini masih berpotensi lebih, namun kita ambil angka rata rata yang paling moderat aja," kata Sarman dalam keterangan tertulis, Kamis (22/12).
Dengan potensi perputaran uang tersebut, artinya akan menggairahkan bisnis para pelaku usaha UMKM di daerah. Perputaran uang mulai dari pembelian tiket bagi yang naik angkutan umum atau Bahan Bakar Minyak yang memakai kendaraan pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News