kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lawan Uni Eropa Soal Kebijakan Ekspor Nikel, Wamendag Pimpin Delegasi ke WTO


Kamis, 17 Maret 2022 / 20:46 WIB
Lawan Uni Eropa Soal Kebijakan Ekspor Nikel, Wamendag Pimpin Delegasi ke WTO
ILUSTRASI. Lawan Uni Eropa Soal Kebijakan Ekspor Nikel, Wamendag Jerry Sambuaga Pimpin Delegasi ke WTO


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang merupakan ketua delegasi RI di pada sengketa nikel antara Indonesia dengan Uni Eropa menegaskan bahwa dalam soal Nikel ia dan seluruh delegasi bertekad melaksanakan secara penuh tekad Presiden Jokowi.

Seperti diketahui Jokowi tegas mengatakan bahwa Indonesia akan berjuang melawan tuntutan Uni Eropa.

Menurut Jerry, tekad presiden itu didasari oleh beberapa hal yang terkait dengan kepentingan ekonomi politik nasional.

Pertama, perjuangan melawan Uni Eropa di WTO akan ditujukan untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia dalam membentuk dan mengimplementasikan hukumnya sendiri. Indonesia berhak mengatur kebijakan ekspor sumber dayanya dan itu harus dihormati oleh negara lain. Ini sesuai dengan prinsip penghormatan kedaulatan yang menjadi dasar hubungan antar negara.

Baca Juga: Menperin Optimistis Indonesia Jadi Pemain Kunci di Kendaraan Listrik

Kedua tekad presiden dalam soal nikel berkaitan dengan terbatasnya nikel itu sendiri di alam. Nikel adalah barang tambang yang tidak terbarukan sehingga penambangan dan pengelolaannya harus diatur secara cermat dengan mempertimbangkan banyak hal.

Ada isu critical shortage, ada isu lingkungan, isu ekonomi nasional dan isu sosial. Jika tidak berhati-hati, Indonesia yang saat ini mempunyai cadangan nikel terbesar di dunia suatu saat bisa jadi malah tergantung dari negara lain. 

Dengan dua alasan dasar tersebut, Pemerintah di bawah Jokowi, menurut Wamendag berusaha mengatur perdagangan nikel.

Di saat yang sama upaya hilirisasi terus digenjot agar nilai tambah dari nikel menjadi optimal. Indonesia diharapkan tidak lagi hanya mengekspor bahan mentah, apalagi bahan mentah seperti nikel dengan kadar rendah yang dihargai murah, tetapi harus mengekspor barang setengah jadi atau barang jadi. Ini sesuai dengan visi Presiden Jokowi dan Wapres Ma`ruf Amin untuk mentrasformasikan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Harga Naik, Analis Rekomendasi Beli Saham ANTM, Simak Alasannya

“Karena itu, sejak awal disidangkan di WTO, sampai sidang panel bulan ini saya yang ditugaskan sebagai ketua delegasi terus berupaya agar kita menang di WTO,” kata Wamendag dalam keterangannya, Kamis (17/3).




TERBARU

[X]
×