kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Larang Ekspor Nikel Mentah, Pemerintah Terus Dorong Investasi Hirilisasi Nikel


Kamis, 17 Maret 2022 / 16:12 WIB
Larang Ekspor Nikel Mentah, Pemerintah Terus Dorong Investasi Hirilisasi Nikel
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah akan terus mendorong investasi baru di pabrik hilirisasi nikel.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan terus mendorong investasi baru di pabrik hilirisasi nikel. Komitmen tersebut ditunjukkan pemerintah dengan tidak lagi melakukan ekspor barang mentah atau mineral mentah.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membuka pintu lebar-lebar bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indoensia. Menurutnya, pengembangan hirilisasi ini dilakukan karena merupakan instrumen penting dalam memberikan nilai tambah dan sekaligus menciptakan upah tenaga kerja yang cukup.

“Saat ini, Indonesia sudah menjalankan hilirsasi nikel. Indonesia juga tengah fokus untuk mendorong energi baru dan terbarukan. Ke depan juga akan terus konsisten mendorong investasi yang ramah lingkungan,” tutur Bahlil dalam Grand Launching Proyek Investasi Berkelanjutan, Kamis (17/3).

Baca Juga: Kementerian Investasi Tawarkan 47 Proyek Investasi Senilai Rp 155,12 Triliun

Bahlil bilang, pihaknya sudah melarang ekspor mentah nikel, dengan harapan dapat membangun industri baterai terbesar di dunia.

Ia menambahkan LG Energy Solution sudah memulai pengembangan pabrik batrai listrik sebesar Rp 142 triliun, yang bekerjasama dengan Indonesia Battery Coorporation (IBC). Pengembangan investasi ini, lanjutnya,  yakan dimulai dari hulu, kemudian  tambang, dan smelter, lalu kemudian mobil.

“Mobilnya sudah kami resmikan, Hyundai. Itu mobil pertama di Asia Tenggara dan Indonesia merupakan yang pertama (produksi mobil listrik). Jadi ini bukan yang baru, tapi kami sudah lakukan,” imbuh Bahlil.

Baca Juga: Sistem OSS Masih Bermasalah, Menko Luhut Singgung Steve Jobs dan Bill Gates

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×