Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kerusuhan dan kebakaran yang melanda Lembaga Pemsyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Medan kemarin malam (11/7) menyebabkan kaburnya 150 orang narapidana.
"Berapa napi yang lari harus dihitung ulang setelah kondisi lebih tertib, namun laporan awal yang kami terima sekitar 150-an orang," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana dalam rilisnya, Kamis (11/7) malam.
Meski demikian, jumlah tersebut masih harus dihitung lagi, karena situasi belum kondusif. Denny mengatakan, kerusuhan bermula dari padamnya listrik dan kurangnya supply air sejak pagi.
Sayang saat ditanya lebih lanjut, mantan aktivis PUKAT UGM itu masih belum bisa berbicara banyak. Ia beralasan, masih berkonsentrasi mengembalikan keamanan dan memadamkan beberapa titik api.
"Saya sendiri langsung berkomunikasi dengan Kapolri untuk memastikan bantuan keamanan. Koordinasi juga dilakukan dengan pemadam kebakaran," urainya.
Dalam kesempatan itu, ia meminta bantuan masyarakat membantu melaporkan jika ada tahanan yang masuk ke lingkungan tempat tinggal. Kata Denny, pihaknya sendiri sudah berusaha mengisolasi kemungkinan narapidana masuk ke pemukiman di sekitar lapas.
"Informasi tambahan akan diberikan ketika kondisi memungkinkan," tambahnya. Sekadar catatan, kondisi Lapas Tanjung Gusta saat ini memang sudah sangat melebihi kapasitas kewajaran.
Berdasarkan laporan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), jumlah hunian di Lapas Tanjung Gusta per kemarin (11 Juli 2013) adalah 2600 orang, terdiri dari 2594 orang napi dan 6 orang tahanan.
Jumlah itu melebihi kuota sampai 247% dari kapasitas maksimal lapas yang seharusnya hanya 1054 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News