Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi birokrasi memiliki peranan penting dalam mendorong keberhasilan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah dituntut melakukan transformasi digital serta adaptif dan agile dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB), Abdullah Azwar Anas, transformasi birokrasi digital ini bukan berarti setiap instansi pemerintah berlomba-lomba dalam membuat aplikasi. Tapi, membuat satu aplikasi yang dapat memuat beragam layanan publik sehingga lebih efektif, efisien dan mudah diakses oleh masyarakat secara cepat.
Selain itu, ia menilai pentingnya integrasi berbagai aplikasi dan layanan berbagai aplikasi dan layanan digital pemerintahan ke dalam satu portal pelayanan publik dan pelayanan administrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Oleh karena itu, pemerintah tengah mendorong penguatan Government Technology (Govtech) yang diberi nama INA Digital selaku penyelenggara keterpaduan ekosistem layanan digital pemerintah dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan efisien.
“INA Digital ini adalah awal percepatan transformasi digital pemerintahan di Indonesia,” ujar Azwar Anas dalam keterangannya, Rabu (21/8).
Baca Juga: Simak Formasi CPNS 2024 Pemerintah Kota Bandung, Cara Buat Akun Persyaratan
Ia mengatakan, setiap Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah akan didorong untuk bersama-sama melakukan integrasi dan interoperabilitas aplikasi dan data, tidak ada lagi ego sektoral merasa data yang mereka punya merupakan miliknya sendiri melainkan harus saling terkait satu sama lain untuk mendukung Govtech ke depannya.
Sementara itu, Plt Kepala LAN, Muhammad Taufiq, menyampaikan para pemimpin birokrasi penting untuk mendorong transformasi digital. Pasalnya, tuntutan ke depan akan semakin kompleks dan dinamis terlebih dengan adanya disrupsi teknologi yang semakin pesat.
Menurutnya, pimpinan birokrasi harus mampu bekerja lintas sektoral dan lintas budaya, artinya mampu menjadi pemimpin yang adaptif terhadap perubahan dan ketidakpastian.
Taufiq menambahkan, dalam menghadapi disrupsi teknologi ini, pimpinan berperan dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik serta mampu mendorong pemerintahan modern yang berbasis digital.
Menurutnya, temu alumni nasional Ikatan Keluarga Alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional (IKA PIMNAS) Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang digelar pada 19 Agustus lalu merupakan momentum setiap pimpinan dapat saling berkolaborasi untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih baik.
Baca Juga: Sri Mulyani Beri Hadiah Rp 300 Miliar untuk Daerah Sukses Kendalikan Inflasi
Ia mengatakan, kegiatan itu bisa memupuk kebersamaan dan kolaborasi setiap pimpinan birokrasi untuk bersama-sama mewujudkan birokrasi berbasis digita. Lalu, setiap anggota IKA PIMNAS dapat berkontribusi sebagai motor penggerak inovasi lintas sektor untuk mampu meningkatkan kualitas layanan publik dan mendorong adanya branding positif melalui program-program yang dilaksanakan IKA PIMNAS.
Seperti diketahui, IKA PIMNAS merupakan wadah komunikasi bagi alumni peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News