kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lampaui Target, Penerimaan Kepabenan dan Cukai 2022 Capai Rp 317,8 Triliun


Selasa, 03 Januari 2023 / 17:55 WIB
Lampaui Target, Penerimaan Kepabenan dan Cukai 2022 Capai Rp 317,8 Triliun
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga Desember 2022 mencapai Rp 317,8 triliun. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir Desember 2022 mencapai Rp 317,8 triliun.

Realisasi tersebut telah melewati target, yakni mencapai 106,3% dari target yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 98/2022. Selain itu, penerimaan kali ini tumbuh 18,0% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun lalu.

Penerimaan kepabeanan dan cukai yang melebihi target tersebut dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) serta meningkatnya cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) seiring membaiknya sektor pariwisata.

Baca Juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru Terkait Ekspor, Berlaku Mulai 1 Januari 2023

Selain itu, pencapaian tersebut juga dipengaruhi faktor kenaikan harga komoditas ekspor yang terkena tarif bea keluar (BK) dan peningkatan permintaan dalam negeri terkait barang ekspor.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, penerimaan cukai tercatat Rp 226,9 triliun atau mencapai 103,1%. Ini didorong oleh efektifitas kebijakan (penyesuaian tarif) dan pengawasan serta membaiknya kondisi pandemi terutama relaksasi (pembukaan) daerah tujuan pariwisata.

"Penyesuaian tarif yaitu kenaikan cukai rokok dan kita juga melakukan enforcement," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (3/1).

Sementara untuk penerimaan Bea Masuk (BM) tercatat Rp 51,1 triliun atau menembus 120,6% dari target. Ini dipengaruhi tren kinerja impor nasional yang terus meningkat sebagai dampak meningkatnya permintaan dalam negeri.

Baca Juga: Menakar Kekuatan DHE Guna Menambah Amunisi Cadangan Devisa

"Ini karena tadi, kenaikan ekspor impor terutama yang meningkat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap bea masuk kita," ungkapnya.

Selanjutnya, penerimaan Bea Keluar (BK) tercatat Rp 39,8 triliun atau mencapai 108,5% dari target. Hal ini dipengaruhi peningkatan volume ekspor dan harga komoditi, terutama produk kelapa sawit dan minerba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×