kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.864   16,00   0,10%
  • IDX 7.308   112,57   1,56%
  • KOMPAS100 1.124   19,60   1,77%
  • LQ45 895   18,32   2,09%
  • ISSI 223   2,04   0,92%
  • IDX30 459   9,86   2,20%
  • IDXHIDIV20 551   11,67   2,16%
  • IDX80 129   2,09   1,64%
  • IDXV30 136   1,94   1,44%
  • IDXQ30 152   3,30   2,21%

Lagi, pemerintah janji dongkrak produksi padi


Senin, 29 Desember 2014 / 07:07 WIB
Lagi, pemerintah janji dongkrak produksi padi
ILUSTRASI. 5 Sayuran yang Sebaiknya Tidak Dimakan dalam Kondisi Mentah.


Reporter: Asep Munazat Zatnika, Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan swasembada beras bisa terjadi dalam tiga tahun. Target ini akan dimulai pada tahun 2015 mendatang yakni dengan menggenjot produksi padi hampir 20% dari realisasi tahun ini.

Pada tahun depan, pemerintah menargetkan memproduksi padi sebesar 84 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau meningkat 11 juta ton GKG dari yang ditetapkan pemerintahan sebelumnya yang hanya memasang target produksi 73 juta ton GKG. .

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, tambahan target produksi ini telah disepakati oleh sejumlah kepala daerah agar dicapai tahun depan. Kepala daerah tersebut adalah Gubernur Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan Banten.

Di provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur, diperkirakan bakal ada tambahan produksi hingga 2 juta ton padi, Jawa Tengah 1,5 juta ton, Sulawesi Utara dan Sumatera Utara 1 juta ton, Sumatera Barat 0,75 juta - 1 juta ton, Aceh 0,7 juta ton, dan Banten 0,5 juta ton.

"Untuk mencapainya, pemerintah akan memberi subsidi pupuk, benih, membangun infrastruktur dan perlengkapan seperti traktor," ujar Amran, akhir pekan lalu. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2015, Kementerian Pertanian (Kemtan) akan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 20 triliun.

Sebagian besar anggaran itu akan digunakan untuk membangun infrastruktur seperti irigasi dan bendungan. Sebab, sebagian besar sawah saat ini dalam kondisi buruk akibat jalur irigasi rusak. Selain itu, sering terjadi konversi atau perubahan lahan sawah menjadi lahan industri atau perumahan akibat perubahan tata ruang oleh pemda.

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk melakukan pengadaan benih dan pupuk melalui penunjukan langsung agar target produksi padi tahun 2015 tercapai.

Implementasi Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi meminta pemerintah menghitung secara matang target ini. "Harus dihitung juga faktor hambatan produksi padi ini, seperti bencana alam dan konversi lahan pertanian menjadi lahan industri atau perumahan," ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Pengamat pertanian Bustanul Arifin menambahkan bahwa butuh terobosan yang luar biasa untuk mencapai target produksi padi sebesar 84 juta ton jenis GKG selama 2015. Sejauh ini, rencana pemerintah untuk mencapai target ini masih sesuai jalur.

Bustanul menekankan, sukses atau gagal program ini tergantung pada implementasi kebijakan pemerintah di lapangan, bukan hanya sekedar teori di atas kertas. "Pemerintahan sebelumnya gagal pada tataran implementasi, bukan pada konsep dan kebijakan," ujar Bustanul. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×