Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari India tahun ini sebagai antisipasi cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino.
Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian menilai, kebijakan pemerintah menambah kuota impor beras ini menunjukan bahwa pemerintah tidak siap dalam mengantisipasi dampak El-Nino pada komoditas padi.
"Adanya prediksi El-Nino ini sudah jauh-jauh di sounding. Mestinya pemerintah gerak cepat," kata Eliza pada Kontan.co.id, Jum'at (16/6).
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Buka Suara Soal Penambahan Impor Beras 1 Juta Ton dari India
Menurut Eliza, penambahan kuota impor ini merupakan langkah instan pemerintah dalam merespons El-Nino. Padahal seharusnya pemerintah bisa menyiapkan langkah antisipasi yang kaitanya untuk peningkatan produksi padi jauh-jauh hari.
Misalnya dengan memastikan irigasi, bendungan air, dan embung hingga pompa termasuk kebutuhan solarnya untuk mengalirkan air ke sawah-sawah petani agar padi tetap terjaga produksinya.
Menurutnya, pengurangan jumlah subsidi solar turut menjadi masalah yang harus dihadapi petani saat el-nino. Karena jumlahnya yang terbatas, sementara kebutuhan akan solar untuk pompa air tidaklah sedikit.
"Tentu pengurangan subsidi BBM akan berdampak kepada kenaikan biaya produksi," jelas Eliza.
Ia bilang, pemerintah seharusnya juga memberikan subsidi solar untuk menjaga daya beli petani. Sehingga petani bergairah untuk melakukan tanam padi dan dampak el-nino dapat teratasi.
"Karena setiap kali akan diumumkan impor harga gabah bisa langsung turun du pasaran. Tentu ini akan memukul petani," pungkas Eliza.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Kementerian Perdagangan sudah melakukan penandatanganan kerjasama bersama India terkait penambahan kuota 1 juta impor beras.
Sehingga beras tersebut bisa langsung didatangkan sewaktu-waktu saat cadangan beras pemerintah (CBP) menipis.
Baca Juga: Pemerintah Teken MoU dengan India untuk Impor Beras 1 Juta Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News