Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih menjadi salah satu destinasi favorit bagi para wisatawan mancanegara (wisman) pada Agustus 2019. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada bulan tersebut ke tanah air.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisman ke Indonesia pada Agustus 2019 sebesar 1,56 juta atau mengalami kenaikan sebesar 4,83% (mom) dari bulan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan Agustus 2018, kunjungan wisman juga tercatat naik sebesar 2,94% (yoy).
Baca Juga: Demo memasuki minggu ke-17, bisnis wisata Hong Kong merosot 86%
Secara kumulatif, (Januari 2019 - Agustus 2019), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 10,87 juta kunjungan atau naik 2,67% dari periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, naiknya kunjungan wisman pada Agustus 2019 ini merupakan pengaruh dari masih adanya musim liburan di luar negeri.
"Bulan Juni, Juli, dan Agustus merupakan peak season karena musim liburan sekolah dan cuti untuk summer (musim panas) di Amerika, Kanada, maupun Eropa," ujarnya pada Selasa (1/10) di Jakarta.
Bila dibandingkan dengan bulan Juli 2019, daerah dengan peningkatan kunjungan wisman terbesar ada di Tanjung Benoa, Bali dengan kenaikan sebesar 4,83% (mom).
Baca Juga: Keren, Soetta masuk top 10 bandara low-cost terbaik mengungguli bandara beken Eropa
Sementara itu, bila dibandingkan dari bulan Agustus 2018 lalu, peningkatan terbesar terjadi di Lombok, yaitu naik sebesar 53,76% (yoy) pada Agustus tahun ini.
"Pelonjakan besar tersebut diakibatkan pada Agustus tahun lalu terjadi gempa yang menyebabkan penurunan kunjungan wisman. Di tahun ini, sudah normal kembali," tambah Suhariyanto.
Untuk selanjutnya, BPS memperkirakan pemerintah masih memiliki PR besar untuk menarik wisman kembali datang ke Indonesia sehingga jumlah kunjungan wisman bisa mencapai target yang ditentukan agar menghasilkan devisa yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan.
Baca Juga: Walau didera aksi protes keras, harga properti di Hong Kong tetap melambung tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News