Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelaksana Tugas Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Papua versi kepemimpinan Agung Laksono, Victor Abraham Abaidata, mengatakan, jalan islah akan istimewa apabila Aburizal Bakrie bersedia mundur dari kursi Ketua Umum Golkar.
"Islah bukan gagasan baru. Namun akan menjadi istimewa jika Pak ARB bersedia mundur dari jabatan ketua umum meski hanya sementara," kata Victor melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (24/5), seperti dikutip Antara.
Hal itu disampaikan Victor menanggapi wacana islah antara Golkar kubu Agung Laksono dan Aburizal yang tengah diupayakan oleh kader senior Golkar sekaligus Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Victor mengatakan, dalam proses islah itu mekanisme penjaringan dan kriteria calon kepala daerah untuk kepentingan pilkada serentak dapat dikerjakan oleh tim bersama.
Namun, pemberian rekomendasi dan surat dukungan kepada calon kepala daerah untuk diserahkan ke KPU, hal itu dilakukan oleh kepengurusan Golkar yang tercatat atau terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM RI dan memiliki SK Menkumham yang masih berlaku sesuai dengan amanat undang-undang.
Menurut dia, islah bisa tetap berjalan seiring proses hukum yang bergulir. Tindakan konkret untuk Golkar ikut pilkada mutlak dan bersifat segera. Hal itu agar pengurus, kader dan simpatisan Golkar di daerah serta para kandidat tidak terus dibuat bingung dengan situasi konflik.
"Jangan sampai energi kekuatan Karya Kekaryaan, Karya Siaga Gatra Praja, terkuras habis sebelum masuk arena. Ibarat main bola, tenaga sudah lebih dulu habis sebelum pertandingan (pilkada)," ujar Victor.
Lebih jauh, dia mengingatkan bahwa islah bukanlah hal baru dalam konflik Golkar. Sebelumnya, sudah dibentuk juru runding, tetapi tidak ada kata sepakat hingga akhirnya Aburizal memutuskan menempuh jalur hukum.
Dari hasil proses hukum itu kemudian, Mahkamah Partai Golkar bersidang dan menghasilkan keputusan yang menjadi dasar Menkumham menerbitkan SK Kepengurusan.
"Harusnya ketika Menkumham mengesahkan dan mencatatkan kepengurusan hasil Munas Ancol dibawah kepemimpinan Bung Agung Laksono, Pak ARB mengakui dan menghormati karena keputusan tersebut dibuat berdasarkan hasil Keputusan Mahkamah Partai Golkar," kata dia.
Victor memandang, meskipun islah Golkar kali ini terasa setengah hati, tetapi kader Golkar Indonesia Timur berharap Golkar bisa segera keluar dari konflik internal dan kembali berjaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News