Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 telah menyebabkan kinerja industri pengolahan berada dalam fase kontraksi pada kuartal I-2020 ini.
Berdasarkan data Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) terkini, PMI-BI di kuartal awal tahun ini tercatat sebesar 45,64% atau turun dari 51,50% pada kuartal IV-2019 yang lalu.
Baca Juga: Kemenaker sampaikan data PHK terdampak corona, begini respons serikat pekerja
Bila dilihat berdasarkan sub sektornya, sub sektor makanan, minuman, dan tembakau merupakan satu-satunya sub sektor yang masih berada di level ekspansif, meski indeksnya menurun dari kuartal IV-2019.
Indeks sub sektor tersebut tercatat sebesar 50,44% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 52,47%.
Hampir seluruh sub sektor mengalami kontraksi, dengan kontraksi terdalam terjadi pada sub sektor Logam Dasar, Besi dan Baja yang mencatat indeks sebesar 36,89% dengan sebelumnya tercatat 50,53% pada kuartal akhir 2019.
Baca Juga: Sebagian warga Pakistan abaikan larangan berkerumun dan tetap beribadah berjamaah
Sementara sub sektor lain yang mengalami kontraksi adalah Semen dan Barang Galian Non Logam dengan indeks sebesar 40,26%. Sebelumnya, indeks sub sektor ini tercatat sebesar 57,43% pada kuartal IV-2019.
Ada pula sub sektor yang tak ekspansif di kuartal pertama tahun ini, yaitu Alat Angkut, Mesin, dan Peralatannya yang tercatat sebesar 41,28%. Rupanya, sub sektor ini melanjutkan tren kontraksinya dari kuartal terakhir tahun lalu, yang mencatat indeks sebesar 47,14%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News