kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KTT B20 2022 Telah Fasilitasi Sederet Perjanjian dan Kerja Sama Sektor Bisnis


Senin, 14 November 2022 / 21:47 WIB
KTT B20 2022 Telah Fasilitasi Sederet Perjanjian dan Kerja Sama Sektor Bisnis
ILUSTRASI. Berakhir Senin (14/11), KTT B20 2022 telah fasilitasi sederet perjanjian dan kerja sama di sektor bisnis.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. B20 Summit 2022 atau Konferensi Tingkat Tinggi B20 (KTT B20) berakhir pada Senin (14/11).  Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani, telah menyerahkan naskah komunike akhir pertemuan B20 2022 kepada perwakilan pemerintah India Chandrajit Banerjee sebagai simbol serah terima penyelenggaraan B20 selanjutnya.

Proses serah terima berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali pada Senin malam (14/11).

“Kita sudah melangkah jauh untuk kembali bangkit dan bekerja sama serta menyerahkan penyelenggaraan B20 (periode selanjutnya) ke India untuk kolaborasi antara pemerintah dan pelaku bisnis yang lebih baik,” ujar Shinta, Senin (14/11).

Selain menghasilkan komunike dan berbagai rekomendasi kebijakan, perhelatan B20 Summit 2022 di Nusa Dua, Bali juga telah menjadi tempat bagi terjalinnya berbagai kerja sama antara kalangan bisnis.

Banyak dari penandatanganan kerja sama di sektor bisnis berlangsung pada hari pertama penyelenggaraan B20, Minggu (13/11).

Baca Juga: Di B20, Bos RGE Soroti Pentingnya Peran Swasta dalam Mendukung Ekonomi Berkelanjutan

Misalnya saja penandatanganan antara sejumlah pihak di sektor bisnis. Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) misalnya. Subholding Pertamina tersebut telah menandatangani  Joint Development Agreement dengan  ACWA Power Company di BNDCC untuk membangun fasilitas utilitas pasokan inti alias core utilities supply untuk Proyek Tuban Grass Root Refinery (GRR) & Petrochemical Project.

Akan ada 2 fasilitas yang dibangun lewat kerja sama ini, yaitu pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 600 megawatts (MW) dan fasilitas desalinasi air dengan kapasitas sekitar 1.600 liter per detik.  Kebutuhan investasi proyek tersebut berkisar US$ 1,2 miliar.

Selain PNRE, ada pula PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Definitif bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd (Huayou) untuk membangun fasilitas pengolahan bijih nikel untuk memroses bijih nikel dari Blok Pomalaa dengan teknologi  High-Pressure Acid Leach (HPAL) pada Minggu (13/11).

Keduanya berencana segera memulai proses ground breaking untuk proyek tersebut usai penandatanganan perjanjian definitif tersebut. Menurut rencana, Nilai investasi tambang, pabrik, dan fasilitas lainnya dalam proyek ini diproyeksikan mencapai senilai US$ 4,5 miliar.

Berikutnya, Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI) juga menandatangani Nota Kesepahaman untuk menjamin pasokan aluminium pada Minggu (13/11). 

Kerja sama ini juga dilakukan untuk membentuk suatu sistem yang komprehensif dan kooperatif untuk produksi dan pasokan aluminium oleh AMI melalui perusahaan anaknya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI).

Lalu, ada pula PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan Envision Group (Envision) telah menandatangani Head of Agreement (HoA) pada hari ini, Minggu (13/11), untuk melanjutkan rencana kedua perusahaan membangun kerja sama dibidang industri ramah lingkungan.

Kedua pihak bermaksud menjajaki prospek pengembangan teknologi industri Net Zero, dan berpotensi untuk membangun Net Zero Industrial Park yang pertama di Indonesia dan akan berlokasi di wilayah Sulawesi Tengah.

Seperti diketahui, melalui anak usaha rintisan VKTR, BNBR memang tengah berupaya membangun elektrifikasi transportasi yang terintegrasi, serta ekosistem baterai EV di Indonesia. Jaringan tersebut akan terdiri dari baterai untuk EV, EV-Bus, EV-Car, EV-Motorcycle, EV-Infrastructure, dan daur ulang baterai.

Keempat penandatanganan di atas baru merepresentasikan sebagian dari berbagai kesepakatan bisnis yang telah dicapai pada hari pertama gelaran B20 Summit pada Minggu (13/11).

Di hari kedua gelaran B20 Summit (14/11), kegiatan penandatanganan kesepakatan di sektor bisnis masih berlanjut. Beberapa pelaku sektor bisnis yang terpantau melakukan penandatanganan nota kesepahaman di hari kedua B20 Summit 2022 misalnya Telkom dengan beberapa mitra strategis, dan juga Barito Pacific dengan mitranya.

Baca Juga: Kesepakatan RI-Turki: Produksi Bersama Bus Listrik dan Bangun Jalan Tol Trans Sumatra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×