kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KSP Minta Publik Tak Sebar Konten Sensitif Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan


Minggu, 02 Oktober 2022 / 19:41 WIB
KSP Minta Publik Tak Sebar Konten Sensitif Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
ILUSTRASI. Kantor Staf Presiden (KSP) Minta Publik Tak Sebar Konten Sensitif Korban Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/foc.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kantor Staf Presiden (KSP) menghimbau masyarakat agar menahan diri untuk tidak menyebarkan video atau foto yang menunjukkan kondisi korban kerusuhan pasca pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10).

Himbauan ini disuarakan untuk menghormati korban beserta keluarga yang ditinggalkan. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro mengatakan himbauan tersebut dimaksudkan agar tidak menimbulkan trauma dan duka bagi keluarga korban.

"Indonesia memang sedang berduka atas tragedi ini. Namun kami menghimbau agar masyarakat menahan diri dengan tidak menyebarkan konten-konten yang sensitif terkait korban kerusuhan," kata.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjurungan Jadi Peringatan Pentingnya Asuransi Event Liability

Kantor Staf Presiden pun turut menyampaikan rasa turut berduka cita kepada korban tragedi ini. "Pertandingan sepakbola tidak seharusnya dibayar dengan nyawa," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10), dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Hingga sore ini, menurut keterangan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, korban tewas akibat kerusuhan teridentifikasi sebanyak 174 orang. Sedangkan data per pagi hari ini menunjukkan lebih dari 180 korban luka masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Tragedi Sepakbola di Kanjuruhan, YLKI Minta Pembentukan Tim Investigasi Independen

"Presiden Jokowi sudah menginstruksikan agar kasus ini diusut tuntas. Pemerintah akan memastikan tragedi ini tidak terulang kembali. Oleh karenanya, kami butuh dukungan dari masyarakat agar menahan diri dan bijak dalam menyebarkan konten di sosial media agar tidak memperkeruh luka batin yang sudah ada," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×